Paus Fransiskus memimpin sebuah doa bagi perdamaian di Suriah, sebuah negara yang dilanda perang saudara dan kemungkinan akan menghadapi tindakan militer Amerika sebagai akibat tuduhan mempergunakan senjata kimia oleh pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Di hadapan puluhan ribu orang di Vatikan Sabtu, pemimpin Katolik Roma itu menyebut kekerasan dan perang sebagai bahasa kematian. Ia meminta para umat berkumpul di alun-alun Santo Petrus dan berdoa bagi perdamaian dan rekonsiliasi di Suriah.
Peziarah dari seluruh dunia memenuhi seruan Paus untuk ikut dalam doa perdamaian itu.
Sebelumnya, Paus Fransiskus menulis kepada pemimpin-pemimpin negara G20 yang berkumpul di St. Petersburg Rusia agar mereka tidak mendukung solusi militer di Suriah.
Amerika yang didukung Perancis, sedang mempertimbangkan tindakan militer guna menghukum pemerintah Assad karena mempergunakan senjata kimia pada 21 Agustus yang menewaskan sampai 1400 orang. Pemerintah Suriah membantah melakukan serangan itu.
Di hadapan puluhan ribu orang di Vatikan Sabtu, pemimpin Katolik Roma itu menyebut kekerasan dan perang sebagai bahasa kematian. Ia meminta para umat berkumpul di alun-alun Santo Petrus dan berdoa bagi perdamaian dan rekonsiliasi di Suriah.
Peziarah dari seluruh dunia memenuhi seruan Paus untuk ikut dalam doa perdamaian itu.
Sebelumnya, Paus Fransiskus menulis kepada pemimpin-pemimpin negara G20 yang berkumpul di St. Petersburg Rusia agar mereka tidak mendukung solusi militer di Suriah.
Amerika yang didukung Perancis, sedang mempertimbangkan tindakan militer guna menghukum pemerintah Assad karena mempergunakan senjata kimia pada 21 Agustus yang menewaskan sampai 1400 orang. Pemerintah Suriah membantah melakukan serangan itu.