Paus Fransiskus mendarat di Siprus, Kamis (02/12) untuk memulai lawatan yang menarik perhatian pada nasib para migran di perbatasan Eropa.
Lawatan itu juga berfokus pada seruan Fransiskus berdasarkan ajaran Injil bagi sejumlah negara agar memberikan sambutan dan pengintegrasian para migran kepada negara-negara di garis depan yang semakin enggan atau tidak membiarkan mereka masuk.
Siprus, negara pulau di bagian timur Laut Tengah, mengalami lonjakan kedatangan migran tahun ini, bertambah 38 persen dalam 10 bulan pertama dibanding tahun lalu, sehingga secara resmi meminta Komisi Eropa untuk mengizinkan negara itu menghentikan sepenuhnya pemrosesan klaim suaka.
Paus Fransiskus diperkirakan akan mengangkat isu migrasi - dan pembagian wilayah Siprus hampir setengah abad - di Nicosia pada bagian pertama lawatan lima harinya.
Kunjungan itu juga akan membawa Paus Fransiskus kembali ke Lesbos, di mana ia menjadi berita utama pada tahun 2016 ketika membawa pulang dua belas migran Suriah dari sebuah kamp pengungsi di pulau miik Yunani itu. [mg/lt]