Paus Fran mengecam keserakahan perusahaan-perusahaan besar dan meminta maaf atas terjadinya penjajahan di benua Amerika, dalam pidato hari Kamis, pada pertemuan kelompok-kelompok kerja bagi warga pengangguran, kaum miskin dan petani yang tak berladang.
Dalam pidatonya pada “Pertemuan Gerakan Rakyat Sedunia” di Santa Cruz, Bolivia, Paus bertanya, "Apakah kita sadar bahwa ada sesuatu yang salah di dunia, di mana ada begitu banyak petani tanpa tanah, keluarga tanpa rumah, buruh tanpa hak, martabat manusia yang tidak dihormati?"
Ia berbicara tentang "kolonialisme baru" kepada pemirsa dari berbagai organisasi akar rumput, dengan menekankan bahwa terkadang "pengaruh anonim" dari perusahaan-perusahaan, badan-badan pinjaman, beberapa tindakan dalam perdagangan bebas, dan langkah-langkah penghematan yang mempengaruhi kehidupan kaum miskin.
Ia juga berbicara tentang perubahan iklim, menghubungkan perubahan iklim dengan peradaban manusia. Menurutnya, keserakahan korporasi telah memberlakukan mentalitas "meraih keuntungan dengan cara apapun" tanpa mempedulikan kerusakan lingkungan.
Paus bukan hanya meminta maaf atas pelanggaran sejarah yang disebabkan oleh Gereja Katolik Roma, tetapi juga pada penjajahan bangsa kulit putih yang menetap di Amerika dengan mengorbankan penduduk asli.