Enam orang tewas dalam penembakan di sebuah masjid di kota Quebec, Kanada, kata Kepala Masjid, hari Minggu (29/1). Kepala Quebec City Islamic Cultural Centre, Mohamed Yangui mengukuhkan jumlah yang tewas Minggu malam melalui telepon dari ibukota provinsi itu.
Pihak berwenang belum mengukuhkan jumlah kematian. Juru bicara kepolisian Quebec City, Constable Pierre Poirier mengatakan, telah menangkap dua orang yang dicurigai.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau langsung mengucapkan belasungkawa melalui media sosial.
Dalam tweetnya, Trudeau mengatakan, “Malam ini warga Kanada berduka bagi mereka yang tewas dalam serangan pengecut di masjid di Quebec City. Saya merasa berduka bersama para keluarga korban."
Paus Fransiskus mengutuk serangan di masjid Quebec itu dan menyerukan agar orang-orang dari agama yang berbeda untuk saling menghormati.
Paus menyampaikan rasa belasungkawa secara tertulis dan pribadi kepada Uskup Agung Quebec, Kardinal Gerald Lacroix, yang berada di Roma pada hari Senin dan akan segera kembali ke Kanada.
Dalam telegram, Paus Fransiskus mengatakan ia berdoa untuk mereka yang tewas dan terluka, serta mereka yang menghadapi pertumpahan darah. Ia mengatakan “Bapa Suci dengan tegas mengutuk kekerasan yang menimbulkan penderitaan tersebut, dan memohon Tuhan untuk mengkaruniai rasa saling menghormati dan damai.''
Dalam pernyataan terpisah, kantor Vatikan urusan hubungan Islam mengutuk tindakan “kekerasan'' dan mengatakan, pembantaian di masjid “melanggar kesucian hidup manusia dan kehormatan komunitas yang berdoa di tempat ibadah.'' [ps/jm]