Dalam kunjungannya, Paus Fransiskus akan menghadiri festival pemuda Katolik dan misa untuk perdamaian dan rekonsiliasi di semenanjung Korea yang tegang dan terbagi-dua itu.
Dalam peragaan ketegangan tersebut, saingan Selatan, Korea Utara, meluncurkan 3 misil ke laut di lepas pantai timurnya, kurang dari sejam sebelum kedatangan Paus.
Para pejabat pertahanan Seoul mengatakan misil itu diluncurkan dari kota pelabuhan Wonsan dan terbang 220 kilometer sebelum mendarat di samudera.
Korea Utara, yang baru-baru ini telah melakukan rentetan percobaan serupa, tidak mau mengirim delegasi ke misa Paus, dengan alasan kemarahannya atas latihan militer Amerika-Korea Selatan yang akan diadakan dalam waktu dekat.
Seperti semua agama lain di Korea Utara, agama Katolik hanya diizinkan hidup dengan pembatasan yang sangat ketat. Sebagai akibatnya, tidak jelas berapa banyak warga Korea Utara menjalankan ibadah Katolik.
Kunjungan Paus ke Korea Selatan juga menonjolkan ketegangan antara Vatikan dan China, yang tidak mempunyai hubungan diplomatik.
Ketika pesawatnya terbang di wilayah angkasa China, Paus Fransiskus mengirim ucapan kepada Presiden Xi Jinping “semoga Tuhan memberi berkat perdamaian dan kesejahteraan bagi China.”