Paus Fransiskus, Rabu (23/11), menghubungkan penderitaan warga Ukraina sekarang dengan genosida tahun 1930-an yang didalangi Stalin, ketika pemimpin Soviet itu disalahkan karena menciptakan kelaparan buatan manusia di Ukraina yang diyakini telah membunuh lebih dari 3 juta orang.
Bagaimana Paus menyamakan penderitaan warga sipil Ukraina hari ini dengan mereka yang terbunuh karena kelaparan 90 tahun yang lalu, dan kesediaannya untuk menyebutnya sebagai genosida dan menyalahkan Josef Stalin, menandai peningkatan tajam dalam retorika kepausan melawan Rusia.
Hingga tahun ini, hanya 17 negara telah yang secara resmi mengakui adanya kelaparan akibat tindakan Stalin tersebut, yang dikenal sebagai Holodomor, menurut Museum Holodomor di Kyiv.
Dalam pernyataan di akhir misa mingguannya pada hari Rabu (23/11), Fransiskus memperbarui seruan doa untuk “penderitaan mengerikan bagi orang-orang Ukraina yang tersayang dan mati syahid.''
Ia mengingatkan, Sabtu mendatang merupakan peringatan 90 tahun tragedi kelaparan di Soviet. Rakyat Ukraina sendiri merayakan setiap Sabtu ke-4 bulan November sebagai hari untuk mengenang Holodomor.
“Sabtu ini kita akan mulai memperingati Holodomor, tragedi genosida mengerikan. Ini upaya yang dilakukan Stalin antara 1932-1933 dengan menciptakan kelaparan,” kata Fransiskus. “Mari kita berdoa untuk para korban genosida ini dan mari kita berdoa untuk begitu banyak orang Ukraina, anak-anak, perempuan, lansia, bayi yang sekarang ini menderita karena agresi.''
Para akademisi masih belum sepakat apakah kelaparan tersebut merupakan "genosida", dengan pertanyaan utamanya adalah apakah Stalin dengan sengaja ingin membunuh orang Ukraina sebagai upaya untuk membatalkan gerakan kemerdekaan melawan Uni Soviet, atau apakah kelaparan itu terutama akibat dari ketidakmampuan bersama dan kesulitan menghadapi kondisi alam yang buruk.
Terlepas dari itu, insiden “kelaparan hebat'' itu menciptakan benih kebencian Ukraina terhadap pemerintahan Soviet, atau pemerintahan Rusia saat ini.
Vatikan, dalam catatannya di Compendium of the Social Doctrine of the Church tahun 2004, mencantumkan Ukraina bersama dengan Armenia dan Yahudi sebagai korban genosida abad ke-20 dan mengatakan “Upaya untuk menghapus seluruh kelompok nasional, etnis, agama atau bahasa adalah kejahatan terhadap Tuhan dan kemanusiaan, dan mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan tersebut harus diseret ke pengadilan.'' [ab/uh]
Forum