Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kamis mengatakan sekurangnya 74 migran tewas dalam kecelakaan kapal di lepas pantai Libya.
IOM mengatakan penjaga pantai dan nelayan Libya menyelamatkan 47 orang dan membawa mereka ke darat.
Kapal itu mengangkut lebih dari 120 migran, termasuk anak-anak, ketika terbalik di lepas pantai Libya, titik transit utama bagi para migran Afrika yang mencoba mencapai Eropa dengan menyeberangi Laut Tengah.
Setidaknya delapan kapal lainnya telah terbalik di Laut Tengah dalam enam minggu terakhir. IOM mengatakan setidaknya 900 migran yang hendak menuju Eropa tenggelam tahun ini dan sekitar 11.000 lainnya telah dicegat di laut dan dikembalikan ke Libya, di mana para migran sering ditahan, dilecehkan, dieksploitasi dan menjadi sasaran perdagangan. Selain IOM, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi telah memperingatkan Libya bukanlah pelabuhan pemulangan yang aman dan para migran seharusnya tidak dipulangkan ke sana.
Sejak pemberontakan 2011 yang mengakibatkan kematian pemimpin Libya Moammar Gadhafi, negara yang dilanda perang itu telah menjadi titik transit utama bagi para migran dari Afrika dan Timur Tengah yang berharap mencapai Eropa.
Penyelundup sering menjejalkan para migran yang putus asa ke dalam perahu karet yang tidak memadai yang terkadang menghadapi masalah navigasi di sepanjang rute Laut Tengah yang berbahaya, di mana IOM mengatakan setidaknya 20.000 orang telah meninggal sejak 2014. [my/lt]