Sebuah laporan khusus PBB telah membeberkan dampak serius kekerasan terhadap warga sipil Afghanistan terkait pemilu, terutama akibat serangan Taliban yang menargetkan pemilihan presiden negara itu bulan lalu.
Laporan yang dirilis Selasa (15/10) itu menyatakan serangan-serangan yang bertujuan mengacaukan proses pemilihan tersebut menewaskan 85 orang dan mencederai 373 lainnya di berbagai penjuru Afghanistan. Jumlah tersebut mencakup 277 korban warga sipil, 28 yang tewas di antaranya terbunuh pada hari pemilihan, 28 September.
Lebih dari sepertiga korban warga sipil adalah anak-anak, sebut laporan itu.
Rakyat Afghanistan memberikan suara dalam pemilihan presiden awal bulan lalu meskipun ada ancaman Taliban dan kekerasan. Pemilu sendiri diwarnai oleh pelanggaran dan tuduhan kecurangan yang meluas, selain kontroversi mengenai rendahnya kehadiran pemilih dan klaim dari calon unggulan, Abdullah Abdullah, bahwa dialah pemenang pemilu tersebut. [uh/lt]