Para ekonom dari Komisi Ekonomi dan Sosial di Asia dan Pasifik (UNESCAP) mengatakan pemerintah di kawasan perlu mengatasi kesenjangan pendapatan yang kian besar, yang tampak jelas sejak tahun 1990-an.
Hamza Ali Malik, pakar kebijakan makroekonomi UNESCAP, mengatakan, kesenjangan itu telah meningkat 30 persen dalam tiga dekade ini.
Keprihatinan ini muncul di tengah-tengah gambaran ekonomi regional yang menggembirakan meskipun situasi global yang tidak menentu, sebut UNESCAP dan Bank Pembangunan Asia (ADB).
Sekretaris Eksekutif UNESCAP Shamshad Akhtar mengatakan Asia Pasifik masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global yang penting. Ia mengatakan permintaan domestik yang kuat dan dukungan kebijakan pemerintah telah mendorong negara-negara di kawasan yang ekonominya sedang berkembang mengalami pertumbuhan dengan laju yang stabil, 4,9 persen, pada tahun 2016. “Meskipun ekonomi global melamban dan pertumbuhan perdagangan lemah, kawasan Asia Pasifik terus tumbuh melampaui kawasan lain dunia,” kata Akhtar. [uh/ab]