Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah mengumumkan panel independen untuk menyelidiki penanganan PBB mengenai laporan kekerasan seksual terhadap anak-anak oleh tentara Perancis di Republik Afrika Tengah (CAR).
Pernyataan dari kantor Ban, Rabu (3/6), mengatakan Sekjen PBB ingin memastikan lembaganya tidak mengecewakan para korban kekerasan seksual, khususnya ketika penyiksaan itu dilakukan oleh orang-orang yang seharusnya melindungi mereka.
Ban sebelumnya mengatakan sangat prihatin dengan apa yang diduga terjadi di CAR dan sejumlah isu terkait bagaimana sistem PBB menangani laporan-laporan tersebut.
Harian Inggris The Guardian pertama kali memuat laporan mengenai pelanggaran seksual itu bulan April. Laporan itu mengutip sebuah penyelidikan PBB yang bocor yang menduga 14 tentara Perancis terlibat.
Menurut para saksi mata, anak-anak yang kelaparan mendekati tentara Perancis yang menjaga kamp pengungsi, kemudian diberi makanan dan air sebagai imbalan seks.
Perancis mengirim tentara ke CAR, bekas koloni Perancis, tahun 2013 untuk memulihkan ketenangan setelah pemberontak Islamis merebut ibukota, memicu kekerasan antara warga Muslim dan Kristen.
Presiden Perancis Francois Hollande sebelumnya mengatakan ia "tidak akan mengampuni" setiap tentara Perancis yang bersalah melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak.