Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) mengatakan korban sipil dari konflik di Afghanistan tetap pada "tingkat yang sangat tinggi" meskipun ada penurunan 21 persen dalam kematian terkait konflik selama empat bulan pertama tahun ini.
Dalam laporan yang dirilis hari Kamis, UNAMA mengatakan tahun 2011 menandai tahun kelima berturut-turut ketika korban sipil meningkat di Afghanistan. Kelompok itu mengatakan pihaknya mendokumentasikan lebih dari 3.000 kematian warga sipil tahun lalu, tiga perempatnya terkait kekerasan oleh pasukan anti-pemerintah.
Kekerasan yang terus berlanjut meningkatkan keprihatinan tentang kemampuan pasukan Afghanistan untuk menangani keamanan setelah tahun 2014 ketika sebagian besar pasukan NATO akan mengakhiri peran tempur mereka.
Peneliti senior kebijakan publik Lembaga Brookings di Washington Michael O'Hanlon, mengatakan ia tidak mengharapkan penurunan signifikan dalam kematian terkait konflik dalam waktu dekat.
Dalam laporan yang dirilis hari Kamis, UNAMA mengatakan tahun 2011 menandai tahun kelima berturut-turut ketika korban sipil meningkat di Afghanistan. Kelompok itu mengatakan pihaknya mendokumentasikan lebih dari 3.000 kematian warga sipil tahun lalu, tiga perempatnya terkait kekerasan oleh pasukan anti-pemerintah.
Kekerasan yang terus berlanjut meningkatkan keprihatinan tentang kemampuan pasukan Afghanistan untuk menangani keamanan setelah tahun 2014 ketika sebagian besar pasukan NATO akan mengakhiri peran tempur mereka.
Peneliti senior kebijakan publik Lembaga Brookings di Washington Michael O'Hanlon, mengatakan ia tidak mengharapkan penurunan signifikan dalam kematian terkait konflik dalam waktu dekat.