PBB mengatakan hari Selasa (16/4), mereka telah mengungsikan 150 orang lagi dari pusat penahanan Tripoli yang terkena dampak bentrokan, tetapi mengatakan mereka tidak dapat memindahkan lainnya di tengah meningkatnya pertempuran yang cepat.
Badan pengungsi PBB, UNHCR mengatakan telah mengungsikan mereka, termasuk perempuan dan anak-anak, dari pusat penahanan Abu Selim di Tripoli selatan, ke Fasilitas Pertemuan dan Keberangkatan (GDF) di pusat ibu kota.
Operasi itu terjadi ketika pertempuran sengit berlanjut antara pasukan yang setia kepada Khalifa Haftar dan mereka yang mendukung Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional.
"Ini adalah perlombaan melawan waktu untuk memindahkan orang keluar dari bahaya," kata Asisten Kepala Misi UNHCR di Libya, Lucie Gagne dalam sebuah pernyataan.
Setidaknya 174 orang telah tewas dan 758 lainnya cedera dalam pertempuran untuk menguasai ibukota Libya yang telah mengguncang negara itu sejak Haftar melancarkan serangannya di Tripoli awal bulan ini, kata WHO Selasa. Abu Selim adalah salah satu dari beberapa pusat penahanan yang terkena dampak bentrokan.
UNHCR, yang pekan lalu mengevakuasi lebih dari 150 pengungsi dan migran dari pusat penahanan Ain Zara mengatakan, telah merencanakan untuk mengungsikan lebih banyak orang hari Selasa, tetapi telah dicegah untuk melakukan hal itu karena meningkatnya pertempuran di daerah itu. (ps)