Hari Selasa PBB mengatakan hampir 19.000 orang tewas di Irak antara Januari 2014 dan Oktober tahun lalu, sementara lebih dari 3 juta orang meninggalkan rumah mereka.
Meningkatnya kekerasan itu bertepatan dengan direbutnya wilayah-wilayah yang luas oleh ISIS di Irak utara dan barat, yang menarik perhatian internasional pada pertengahan 2014, dan awal serangan udara Amerika yang menarget militan itu bulan Agustus tahun itu.
“Bahkan angka kematian yang besar itu tidak bisa secara akurat mencerminkan betapa sangat menderitanya warga sipil di Irak," ujar Kepala Badan HAM PBB Zeid Ra'ad Al Hussein. “Angka-angka itu termasuk mereka yang tewas atau cacat akibat kekerasan yang dilakukan terang-terangan, tetapi tidak terhitung jumlah lainnya tewas karena tidak tersedianya makanan pokok, air atau perawatan medis,” demikian imbuh al-Hussein.
Laporan itu mengatakan para militan diyakini memiliki 3.500 budak seks, sebagian besar dari minoritas Yazidi, dan terus melakukan “kekerasan sistemik dan meluas serta pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional.” Laporan itu juga mencatat keluhan-keluhan tentang pelanggaran HAM oleh pasukan pro-pemerintah. [lt/is]
Meningkatnya kekerasan itu bertepatan dengan direbutnya wilayah-wilayah yang luas oleh ISIS di Irak utara dan barat, yang menarik perhatian internasional pada pertengahan 2014.
Terkait
Paling Populer
1