PBB mengajukan permohonan terbesar untuk bantuan bencana, dengan meminta lebih dari dua miliar dolar guna membantu Pakistan yang dilanda banjir. PBB mengeluarkan permohonan yang direvisi untuk bantuan banjir itu hari Jumat, dengan menyatakan jumlah semula 459 juta dolar kini sudah 80 persen didanai. Jadi, kata PBB, kekurangan untuk membantu korban banjir Pakistan, sekitar 1,6 miliar dolar.
Musim hujan yang memicu banjir bulan Juli itu telah menewaskan lebih dari 1.700 orang dan hampir 20 juta orang terkena dampaknya. Air banjir menyapu seluruh desa dan lahan pertanian, serta merusak jalan, jembatan dan infrastruktur lain.
Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan Valerie Amos hari Jumat mengatakan negara-negara lain tidak bisa tinggal diam dan hanya menonton penderitaan akibat bencana sebesar ini. PBB mengatakan permohonan bantuan itu untuk mendanai pertanian, pemulihan masyarakat, pendidikan, proyek-proyek kesehatan dan tempat tinggal.
Para pemimpin dan kelompok kemanusiaan internasional mengimbau negara-negara agar meningkatkan sumbangan bagi Pakistan yang dilanda banjir. Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton hari Jumat mengatakan para donor harus memastikan bantuan itu sampai ke rakyat Pakistan.
Komentar Clinton disampaikan setelah bertemu Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd, yang baru kembali dari Pakistan. Rudd mengatakan ancaman penyakit yang ditularkan melalui air dan masalah besar lain berlanjut di Pakistan.
Kelompok kemanusiaan Oxfam hari Jumat memperingatkan kelaparan dan penyakit meningkat, serta menyatakan hanya sebagian kecil dari orang yang membutuhkan telah mendapat bantuan.
Program Pangan Sedunia hari Jumat mengatakan 10 juta orang di Pakistan masih memerlukan bantuan pangan segera. Direktur program tersebut Josette Sheeran mengatakan ketersediaan pangan penting bagi pemulihan Pakistan dan mengimbau agar bantuan segera ditingkatkan.