Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Navi Pillay pada hari Senin (25/8) mengutuk pelanggaran hak asasi manusia yang "mengerikan, luas dan sistematis" oleh pasukan Negara Islam atau ISIS yang beroperasi di Irak dan Suriah.
Pillay mengatakan kelompok ekstremis itu telah melakukan pembunuhan, pemaksaan untuk pindah agama, penculikan, perdagangan manusia, perbudakan, pelecehan seksual, dan menyerang masyarakat karena etnis, agama atau kepercayaan mereka.
"Pelanggaran hak asasi manusia yang parah dan mengerikan setiap hari dilakukan oleh ISIS dan kelompok bersenjata yang terkait," kata Pillay. "Penindasan demikian merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan."
Ratusan warga minoritas Yazidi tewas, dan ribuan lainnya ditangkap sebagai budak, katanya. Syiah Turkmenistan juga menjadi sasaran.
Kelompok jihad itu pekan lalu juga merekam pemenggalan brutal Jim Foley, seorang wartawan Amerika yang diculik di Suriah pada tahun 2012.
Menurut Pillay, PBB juga telah mengukuhkan laporan bahwa kelompok Islamis itu telah membunuh 670 tahanan di penjara yang mereka ambil alih pada bulan Juni.
PBB, yang telah melancarkan operasi bantuan besar-besaran di Irak, menyerukan pembentukan "koridor kemanusiaan" untuk membantu pengungsi yang nekad melarikan diri dari ISIS. Lebih dari satu juta orang telah melarikan diri dari serangan ISIS.
Kelompok Islamis yang didominasi oleh Sunni itu telah merebut Suriah timur dan Irak barat laut, menciptakan apa yang disebut "khalifah" di mana kelompok itu telah memberlakukan hukum Islam versi ekstrim.
Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa ISIS menimbulkan ancaman bagi kawasan itu dan Amerika.