PBB mengecam serangan terhadap fasilitas kesehatan di provinsi Idlib, Suriah barat laut, dan memperingatkan bahwa sebuah ofensif militer oleh rejim Assad dengan dukungan Rusia berisiko menyebabkan korban manusia yang besar kalau diteruskan.
“Sejak akhir April, eskalasi kekerasan ini dilaporkan menewaskan dan mencederai lebih dari seratus warga sipil serta menyebabkan 180 ribu orang mengungsi,” demikian kata kepala politik PBB Rosemary DiCarlo pada sebuah pertemuan darurat DK PBB.
“Pemboman udara mengkhawatirkan, termasuk penggunaan bom barrel di daerah yang berpenduduk," imbuhnya.
Pada September, kesepakatan dicapai dengan bantuan Rusia dan Turki untuk menjadikan Idlib zona de-eskalasi. Daerah ini kini dikuasai oleh Hayat Tahrir al Sham sebuah kelompok teroris yang punya hubungan dengan al-Qaida. (jm)