Setelah laporan selama beberapa bulan tentang penyadapan yang dilakukan Amerika terhadap sejumlah negara, Komisi Urusan HAM Majelis Umum PBB hari Selasa secara bulat menyetujui resolusi yang diajukan oleh Brazil dan Jerman untuk melindungi hak privasi terhadap penyadapan secara tidak sah di era digital ini.
Resolusi yang mengupayakan perluasan hak-hak privasi bagi seluruh orang ini diputuskan setelah munculnya sejumlah laporan bahwa Amerika memata-matai beberapa pemimpin negara, termasuk Presiden Brazil Dilma Roussef dan Kanselir Jerman Angela Merkel, yang mengejutkan dan menimbulkan kemarahan sekutu-sekutunya.
Konsensus untuk mengadopsi resolusi itu menunjukkan bahwa resolusi ini akan dengan mudah diloloskan oleh Majelis Umum PBB bulan Desember mendatang. Resolusi ini didukung sedikitnya 50 dari 193 anggota Majelis Umum PBB. Resolusi Majelis Umum PBB itu tidak mengikat secara hukum tetapi mencerminkan opini dunia dan membawa pesan politik.
Amerika tidak menentang langkah tersebut setelah pekan lalu bersama-sama Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru – yang disebut sebagai kelompok inteljen “lima mata” – melakukan lobby untuk melunakkan rumusan kata-kata dalam rancangan resolusi tersebut.
Delegasi Amerika Elizabeth Cousens mengatakan kepada komite itu bahwa Amerika menyambut baik resolusi yang diusulkan Brazil dan Jerman tersebut dan senang mendukung “hak-hak privasi dan hak kebebasan berpendapat”.
Resolusi yang mengupayakan perluasan hak-hak privasi bagi seluruh orang ini diputuskan setelah munculnya sejumlah laporan bahwa Amerika memata-matai beberapa pemimpin negara, termasuk Presiden Brazil Dilma Roussef dan Kanselir Jerman Angela Merkel, yang mengejutkan dan menimbulkan kemarahan sekutu-sekutunya.
Konsensus untuk mengadopsi resolusi itu menunjukkan bahwa resolusi ini akan dengan mudah diloloskan oleh Majelis Umum PBB bulan Desember mendatang. Resolusi ini didukung sedikitnya 50 dari 193 anggota Majelis Umum PBB. Resolusi Majelis Umum PBB itu tidak mengikat secara hukum tetapi mencerminkan opini dunia dan membawa pesan politik.
Amerika tidak menentang langkah tersebut setelah pekan lalu bersama-sama Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru – yang disebut sebagai kelompok inteljen “lima mata” – melakukan lobby untuk melunakkan rumusan kata-kata dalam rancangan resolusi tersebut.
Delegasi Amerika Elizabeth Cousens mengatakan kepada komite itu bahwa Amerika menyambut baik resolusi yang diusulkan Brazil dan Jerman tersebut dan senang mendukung “hak-hak privasi dan hak kebebasan berpendapat”.
