Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR), Selasa (14/11), mengimbau Australia agar menerima tawaran Selandia Baru untuk menampung 150 pengungsi dari pusat penahanan pengungsi yang dikelola Australia di Papua Nugini
UNHCR menyerukan hal itu pada saat sekitar 450 pengungsi mengurung diri di dalam pusat penahanan yang ditelantarkan itu, tanpa makanan dan air minum.
Para pencari suaka itu telah bertahan di pusat penahanan tersebut selama dua pekan terakhir dan menentang upaya Australia dan Papua Nugini untuk menutup fasilitas tersebut, dengan beralasan keamanan mereka terancam jika dipindah ke pusat-pusat transit.
Dengan banyak tahanan jatuh sakit karena kondisi yang buruk di dalam kamp, Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi mengimbau Australia agar mengizinkan 150 pencari suaka ditampung di Selandia Baru. Para pencari suaka itu umumnya datang dari Afghanistan, Iran, Myanmar, Pakistan, Sri Lanka, dan Suriah.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull sebelumnya bulan ini menolak tawaran permukiman kembali pengungsi dari Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan memilih untuk melakukan pertukaran pengungsi yang dirundingkannya dengan Presiden Barrack Obama tahun lalu. [ds]