Juru bicara Sekjen PBB dalam sebuah pernyataan mengatakan, pemberontak diduga menyerbu sebuah unit penjaga perdamaian PBB dari Tanzania di Kongo timur hari Selasa (6/5), menewaskan dua penjaga perdamaian dan melukai 13 lainnya. Empat penjaga perdamaian dilaporkan hilang.
Menurut pernyataan yang dirilis Selasa malam, penyerbuan itu terjadi setelah tembakan mengenai sebuah helikopter yang membawa komandan pasukan misi itu di wilayah yang sama.
PBB mengatakan penjaga perdamaian dari Tanzania itu diduga ditembak oleh “unsur-unsur Aliansi Pasukan Demokratis (ADF) di wilayah Beni, Kivu Utara. PBB menyalahkan “unsur-unsur bersenjata tidak dikenal” atas insiden helikopter itu.
Pernyataan itu mengatakan Sekretaris Jenderal PBB juga mengecam keras berlanjutnya kekejaman ADF terhadap warga sipil yang tidak bisa membela diri di daerah Beni.
Kongo timur yang kaya mineral menghadapi sejumlah kelompok pemberontak bersenjata termasuk ADF, sejak genosida Rwanda dua dekade lalu. Misi penjaga perdamaian itu, yang terbesar bagi PBB termasuk brigade intervensi dengan mandat khusus melakukan tindakan militer terhadap kelompok-kelompok pemberontak.
