Direktur Kantor Urusan Perlucutan Senjata PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan pada Kamis (31/1) bahwa Rusia dan Ukraina terus menerima senjata, amunisi dan sejumlah bantuan militer lainnya dari negara-negara lain.
Adedeji Ebo mengakui bahwa pasukan tempur dari negara lain terlibat dengan pasukan Rusia di Ukraina dan mendesak semua pihak “untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan perluasan lebih lanjut dan intensifikasi perang.”
Sementara itu, China membantah adanya bantuan yang mengalir ke Rusia, dan Wakil Duta Besar Geng Shuang mengatakan negaranya hanya menjalankan perekonomian dan perdagangan secara normal.
Amerika Serikat mengatakan sekitar 8.000 tentara Korea Utara kini berada di Rusia, dekat perbatasan Ukraina dan bersiap membantu Kremlin melawan pasukan Ukraina dalam beberapa hari mendatang.
Jumlah baru tersebut merupakan peningkatan dramatis dari hari sebelumnya, ketika Menteri Pertahanan Lloyd Austin hanya mengatakan “sebagian” pasukan telah bergerak menuju perbatasan Ukraina di wilayah Kursk, tempat pasukan Moskow berjuang untuk memukul mundur serangan Ukraina. [ab/lt]
Forum