Tautan-tautan Akses

PBB Peringati Hari Migran Internasional


Para pekerja migran di Qatar menonton bersama pertandingan sepakbola Piala Dunia FIFA 2022 (foto: dok).
Para pekerja migran di Qatar menonton bersama pertandingan sepakbola Piala Dunia FIFA 2022 (foto: dok).

Hari Minggu (18/12) PBB menandai Hari Migran Internasional, untuk memperingati kontribusi ratusan juta migran yang menghadapi tantangan untuk meninggalkan rumah mereka demi kehidupan yang lebih baik. 

Perayaan Hari Migran Internasional tahun ini terjadi sementara semakin banyak negara Eropa menutup pintu mereka bagi pengungsi dan migran ekonomi dari Afghanistan, Timur Tengah, dan Afrika. Itu terjadi ketika semakin banyak migran dari Amerika Tengah mencoba melintasi perbatasan AS bagian selatan.

PBB mengatakan orang tidak rela meninggalkan kampung halaman mereka. Dikatakan sebagian besar dari 280 juta migran internasional di dunia terpaksa pindah karena konflik, penganiayaan, kemiskinan yang parah, dan, perubahan iklim yang semakin meningkat.

Banyak migran, yang tidak memiliki jalur hukum, menempuh rute berbahaya ke negara suaka. Banyak yang dieksploitasi, dilecehkan, dan mati dalam perjalanan. Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM) memperkirakan lebih dari 50.000 migran telah meninggal, dan ribuan lainnya hilang selama delapan tahun terakhir.

Direktur Jenderal IOM Antonio Vitorino mengatakan dunia gagal melindungi orang-orang yang paling rentan.

Direktur Jenderal IOM Antonio Vitorino
Direktur Jenderal IOM Antonio Vitorino

“Memang, di seluruh dunia, para migran pindah, seringkali dengan risiko besar, untuk alasan yang paling mendasar – untuk mencari masa depan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Di balik setiap perjalanan ada seseorang, ada cerita yang tidak kalah validnya dengan cerita kita. Untuk memperingati Hari Migran Internasional tahun ini, saya ingin memberikan penghormatan kepada semua orang yang telah meninggal atau hilang selagi berusaha menggapai mimpi mereka,” ujarnya.

Sementara, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menggemakan sentimen tersebut. Dia mengatakan negara memiliki kewajiban hukum dan moral untuk membantu mereka yang berada dalam kesulitan dan menyediakan layanan kesehatan dan perlindungan bagi orang-orang yang rentan.

PBB Peringati Hari Migran Internasional
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:57 0:00

“Dalam mencari kehidupan yang lebih baik, banyak migran berada dalam situasi rentan, menderita kesehatan yang buruk dan tidak dapat mengakses layanan kesehatan. Kita dapat mencegah penderitaan dan menyelamatkan nyawa dengan mendukung negara-negara untuk membangun sistem kesehatan dan perawatan yang tangguh yang peka terhadap kebutuhan para migran,” katanya.

PBB mengatakan hak migran adalah hak asasi manusia dan harus dihormati tanpa diskriminasi. Hak-hak ini, tambahnya, berlaku terlepas dari apakah orang terpaksa melarikan diri atau pindah secara sukarela. [lt/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG