Tautan-tautan Akses

PBB Peringatkan Kerusakan Alam akibat Ulah Manusia


Konferensi Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) atau program ilmu pengetahuan dan kebijakan antarpemerintah mengenai keanekaragaman hayati dan ekosistem di Paris, Perancis.
Konferensi Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) atau program ilmu pengetahuan dan kebijakan antarpemerintah mengenai keanekaragaman hayati dan ekosistem di Paris, Perancis.

Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan manusia merusak alam dan bahwa walaupun masih ada waktu untuk memperbaiki masalah itu, usaha perbaikan itu akan membutuhkan perubahan transformatif.

Ilmuwan yang berkumpul di Paris mengeluarkan peringatan yang dramatis tentang dampak aktivitas manusia terhadap keanekaragaman hayati dunia, dengan mengatakan spesies yang punah kini mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Laporan setebal 1.800 halaman mengenai hal itu dirilis hari Senin (6/5) pada sessi ketujuh Intergovernmental Science and Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES), atau program ilmu pengetahuan dan kebijakan antarpemerintah mengenai keanekaragaman hayati dan ekosistem.

Laporan itu mengacu pada karya 450 peneliti dari puluhan negara dan memperingatkan bahwa satu juta spesies tanaman, serangga, dan hewan di dunia beresiko punah, banyak di antaranya dalam beberapa dekade.

Dalam sebuah pernyataan, IPBES memperkirakan “sekitar satu juta spesies hewan dan tumbuh-tumbuhan terancam punah dalam beberapa puluh tahun mendatang, sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia. Alam secara global sedang menurun pada tingkat yang juga belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia,” demikian peringatan para ilmuwan dalam laporan itu.

Skenario yang mereka gambarkan itu mengerikan karena semuanya tergantung pada ekosistem yang sama, tanpa pengecualian. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman delapan juta spesies hewan dan tumbuhan di bumi. Tingkat kepunahan mereka saat ini jauh lebih tinggi dibanding rata-rata 10 juta tahun terakhir.

Thomas Brooks, kepala tim ilmuwan di International Union for Conservation of Nature, mengatakan, “Rata-rata sekitar seperempat dari semua spesies, di banyak kelompok, terancam risiko kepunahan yang tinggi.”

Laporan itu mengidentifikasi lima hal utama manusia mengurangi keanekaragaman hayati planet ini, termasuk mengubah habitat menjadi pertanian dan kota, penangkapan ikan berlebihan, mendorong perubahan iklim melalui pembakaran bahan bakar fosil, mencemari air dan udara, dan memungkinkan spesies invasif mengalahkan flora dan fauna endemik.

Para pemimpin IPBES, yang mengeluarkan laporan itu, mengatakan dengan tindakan-tindakan itu manusia melukai diri sendiri dengan mengancam pasokan makanan, air, dan kesehatan mereka.

Mereka menyerukan agar manusia menghindari efek terburuk dengan mengubah cara kita memproduksi apa yang kita konsumsi, mulai dari makanan dan energi, sampai pada bagaimana kita menangani limbah dengan lebih baik. [lt]

XS
SM
MD
LG