Pejabat-pejabat PBB mengatakan, perjanjian tahun 2015 untuk menegakkan perdamaian di Ukraina bagian timur yang bergolak sebagian besar masih belum dilaksanakan, kantor berita AFP melaporkan.
Akibatnya, penduduk sipil yang menanggung derita dengan lebih dari 3.300 tewas dan 3,5 juta membutuhkan bantuan kemanusiaan tahun ini.
Aneksasi semenanjung Krimea oleh Rusia awal 2014 dan dukungan Rusia pada pemberontak separatis di bagian timur memicu konflik dengan pasukan pemerintah Ukraina yang menurut PBB telah mengakibatkan 9.000 penduduk sipil luka-luka dan 1,5 juta mengungsi.
Asisten Sekretaris Jenderal PBB Miroslav Jenca mengatakan kepada Dewan Keamanan, Selasa (12/2) bahwa perundingan tampaknya sudah kehilangan momentum. Rusia dan Ukraina tidak dapat atau tidak mau menyetujui beberapa langkah inti untuk bergerak maju atau terlalu tergeser dari fokus melaksanakan perjanjian 2015 tadi.
Rusia dan Ukraina saling tuduh menyebabkan gagalnya perjanjian itu dilaksanakan. [al]