Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-Moon mendesak untuk tidak mengabaikan kawasan Sahel yang kisruh selagi kawasan itu menghadapi peningkatan ekstrimisme, pelanggaran hak asasi manusia dan kelangkaan pangan.
Sekjen PBB itu juga memperingatkan bahwa setiap tindakan militer untuk menangani para militan Islamis di Mali Utara seharusnya “dipertimbangkan dengan sangat hati-hati”.
Ban Ki-Moon berbicara dalam pertemuan tingkat tinggi Dewan Keamanan PBB Rabu (26/9) yang membahas situasi keamanan dan kemanusiaan di Sahel.
PBB diperkirakan akan mempertimbangkan permintaan Mali bagi pasukan internasional pekan ini, sementara negara itu berupaya merebut kembali bagian utara dari militan Islamis.
PBB mungkin akan mengangkat masalah itu dalam pertemuan tinggi di New York mengenai situasi keamanan di kawasan Sahel Afrika itu.
Sewaktu berbicara di sela-sela sidang Majelis Umum hari Senin, Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius mengatakan Mali meminta pasukan internasional itu dalam surat bertanggal 18 September kepada Sekjen PBB.
Sebelumnya pekan ini, pemerintah Mali dan kelompok regional ECOWAS menyepakati pengerahan pasukan Afrika Barat di bawah mandat PBB. Kesepakatan ini membuka jalan bagi PBB untuk mengabulkan permintaan tersebut.
PBB telah menyatakan sangat prihatin mengenai menguatnya pertahanan militan terkait al-Qaida itu dan memburuknya situasi keamanan di Mali Utara.
ECOWAS menyatakan telah menyiagakan 3.000 tentara regional untuk dikerahkan ke Mali. Kelompok militan dan separatis mengambil alih kawasan itu tidak lama setelah kudeta militer pada bulan Maret.
Sekjen PBB itu juga memperingatkan bahwa setiap tindakan militer untuk menangani para militan Islamis di Mali Utara seharusnya “dipertimbangkan dengan sangat hati-hati”.
Ban Ki-Moon berbicara dalam pertemuan tingkat tinggi Dewan Keamanan PBB Rabu (26/9) yang membahas situasi keamanan dan kemanusiaan di Sahel.
PBB diperkirakan akan mempertimbangkan permintaan Mali bagi pasukan internasional pekan ini, sementara negara itu berupaya merebut kembali bagian utara dari militan Islamis.
PBB mungkin akan mengangkat masalah itu dalam pertemuan tinggi di New York mengenai situasi keamanan di kawasan Sahel Afrika itu.
Sewaktu berbicara di sela-sela sidang Majelis Umum hari Senin, Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius mengatakan Mali meminta pasukan internasional itu dalam surat bertanggal 18 September kepada Sekjen PBB.
Sebelumnya pekan ini, pemerintah Mali dan kelompok regional ECOWAS menyepakati pengerahan pasukan Afrika Barat di bawah mandat PBB. Kesepakatan ini membuka jalan bagi PBB untuk mengabulkan permintaan tersebut.
PBB telah menyatakan sangat prihatin mengenai menguatnya pertahanan militan terkait al-Qaida itu dan memburuknya situasi keamanan di Mali Utara.
ECOWAS menyatakan telah menyiagakan 3.000 tentara regional untuk dikerahkan ke Mali. Kelompok militan dan separatis mengambil alih kawasan itu tidak lama setelah kudeta militer pada bulan Maret.