Di tengah meningkatnya keadaan darurat kesehatan dan banyaknya korban jiwa, badan-badan kemanusiaan PBB pada hari Selasa (17/10) memperingatkan bahwa ribuan warga Palestina yang terjebak di Gaza kemungkinan besar akan meninggal dalam beberapa hari mendatang jika mereka tidak diberi akses terhadap pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan sekitar 4.200 orang telah terbunuh sejak Hamas menginvasi Israel pada 7 Oktober. Lebih dari 2.800 kematian dan hampir 11.000 orang terluka dilaporkan terjadi di Gaza, dan 1.400 kematian lainnya serta lebih dari 4.100 luka-luka di Israel.
“Tantangan terbesar bagi kami tentu saja adalah akses—dengan semakin terbatasnya akses terhadap bahan bakar, air, makanan, dan pasokan medis. Dan hal ini semakin memperburuk bencana ini,” kata Richard Peeperkorn, kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk wilayah pendudukan Palestina.
Berbicara di Kairo, Mesir, Peeperkorn mengatakan petugas kesehatan di Gaza kewalahan dengan jumlah korban dan kematian yang tiba di rumah sakit karena kehabisan pasokan penting, termasuk perlengkapan trauma dan bedah serta obat-obatan penting untuk perawatan.
Dia mengatakan, “Kami tidak hanya berbicara tentang trauma dan perawatan trauma. Kami juga berbicara tentang obat-obatan penting yang diperlukan untuk layanan kesehatan primer, penyakit tidak menular, perawatan obstetrik darurat, dan lain-lain.”
Peeperkorn mengatakan bahwa WHO sangat prihatin dengan permintaan Israel agar lebih dari 1,1 juta orang meninggalkan Gaza utara menuju Gaza selatan. [lt/ka]
Forum