Badan-badan PBB melaporkan ratusan ribu warga sipil di provinsi Idlib, Suriah Baratlaut, menghadapi krisis kemanusiaan dan sangat membutuhkan bantuan yang bisa menyelamatkan nyawa mereka. PBB menyerukan permohonan bantuan sebesar 336 juta dolar untuk membantu 800.000 orang selama enam bulan ke depan.
Kantor Urusan HAM PBB mencatat sedikitnya 83 warga sipil, termasuk 20 perempuan dan 33 anak tewas pada periode waktu 20 hingga 30 Januari. Badan itu melaporkan, bentrokan kekerasan yang meningkat telah menewaskan lebih dari 1.500 warga sipil selama enam bulan terakhir.
Juru bicara Kantor PBB Untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, Jens Laerke mengatakan, lebih dari setengah juta orang, umumnya perempuan dan anak, terpaksa mengungsi untuk menghindari kekerasan dengan hanya membawa pakaian di punggung mereka.
Laerke mengatakan, ratusan ribu orang di Idlib yang terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka membutuhkan tempat pengungsian, termasuk layanan kesehatan, pendidikan dan proteksi. Namun, katanya, tantangan terbesar adalah menyediakan tempat penampungan.
Menurur Laerke, ribuan orang berjejalan di sekolah-sekolah dan masjid-masjid. Banyak di antara mereka terpaksa tidur di dalam tenda-tenda yang terkena terpaan angin, hujan dan cuaca yang luar biasa dingin. Ia mengatakan para pekerja kemanusian bekerja tanpa kenal lelah selama hampir 24 jam sehari untuk membantu orang-orang yang menderita tersebut. Namun, katanya, skala krisis luar biasa besar sementara bantuan yang tersedia tidak memadai. [ab/uh]