Edmond Mulet mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB hari Rabu bahwa Sudan Selatan sedang mengalami krisis buatan manusia, dan bahwa orang-orang yang bertanggung-jawab atas hal itu terlalu lamban untuk menyelesaikannya.
Para wakil dari Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara itu berencana berkunjung ke Sudan Selatan pekan depan.
Paling sedikit 10 ribu orang telah tewas di Sudan Selatan sejak sengketa antara para pendukung Presiden Salva Kir dan saingan politiknya Riek Machar, memburuk menjadi pertempuran sengit dan kekerasan antar-suku menjelang akhir tahun lalu.
Mulet mengatakan kepada Dewan Keamanan lebih dari 1 juta orang telah mengungsi di dalam negeri oleh kekerasan dan lebih dari 400 ribu orang mengungsi ke luar negara itu. Ia juga mengatakan kira-kira 4 juta orang menghadapi risiko kelaparan akibat sangat kurangnya pangan dan bahwa 50 ribu anak-anak dapat meninggal tahun ini akibat kekurangan gizi.