Sewaktu memperingati kembalinya Hong Kong di bawah kekuasaan China, Kamis (1/7), seorang pejabat tinggi kota itu membela undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan oleh Beijing dan mengatakan di tahun mendatang akan digunakan lebih jauh untuk memastikan stabilitas.
Kantor berita Associated Press melaporkan, pejabat Hong Kong itu, John Lee, mengatakan bahwa undang-undang tersebut memungkinkan HAM dihormati dan memungkinkan penduduk menikmati kebebasan pers dan berkumpul secara bebas.
Lee berbicara pada sebuah resepsi memperingati 24 tahun kembalinya bekas jajahan Inggris itu ke China pada tahun 1997.
Peringatan itu bertepatan dengan perayaan seratus tahun Partai Komunis China di daratan, yang dihadiri oleh pemimpin tertinggi Hong Kong Carrie Lam.
Sementara itu sekelompok kecil pengunjuk rasa yang fanatik dari Liga Sosial Demokratik menandai peringatan kembalinya Hong Kong ke China daratan itu dengan menggelar protes tahunan.
Tahun ini, seorang aktivisnya yang paling terkenal, Leung Kwok-hung, dipenjara karena melakukan protes sehingga demonstrasi kali ini dipimpin oleh rekan juniornya.
Sehari sebelumnya, Rabu (30/6), adegan emosional terjadi di bandara internasional Hong Kong ketika warga kota semi-otonom China mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga dan teman-teman mereka yang berangkat untuk memulai hidup baru di Inggris.
Menanggapi undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Beijing di Hong Kong tahun lalu, pemerintah Inggris mengizinkan lima juta warga Hong Kong untuk mengajukan visa, mengizinkan mereka untuk tinggal, bekerja dan belajar dan pada akhirnya mengajukan permohonan untuk menjadi warga negara Inggris. [my/ab]