Pejabat otoritas pro-Rusia di wilayah Luhansk dan Donetsk yang diduduki oleh pasukan Rusia mengklaim bahwa penduduk di kedua wilayah itu memilih untuk bergabung dengan Rusia dalam referendum yang dianggap Amerika Serikat dan sekutu Baratnya tidak sah.
Menurut pejabat pemilu yang ditunjuk Rusia, 93 persen surat suara yang masuk di wilayah Zaporizhzhia mendukung upaya bergabung dengan Rusia. Hasil serupa juga didapati di wilayah Kherson di mana sekitar 87 persen penduduk memilih untuk bergabung. Sementara itu, 98 persen penduduk di wilayah Luhansk juga mendukung penggabungan dengan Rusia, dan sekitar 99 persen penduduk di Donetsk juga menyatakan hal yang serupa.
Hasil suara yang lebih rendah di Kherson kemungkinan diakibatkan karena pihak berwenang Rusia di wilayah tersebut menghadapi gerakan perlawanan bawah tanah Ukraina yang kuat. Anggota gerakan itu telah membunuh pejabat yang ditunjuk Rusia dan mengancam mereka yang mempertimbangkan untuk memilih.
Leonid Pasechnik, yang memproklamirkan diri sebagai presiden Republik Rakyat Luhansk, mengatakan dia akan menyiapkan dokumen yang ditujukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (28/9).
Putin diperkirakan akan berbicara kepada parlemen Rusia mengenai referendum tersebut pada Jumat (30/9). Valentina Matviyenko, ketua majelis tinggi parlemen Rusia, mengatakan anggota parlemen mungkin membahas undang-undang aneksasi pada 4 Oktober mendatang. [ka/rs]
Forum