Seorang pejabat Sri Lanka mengatakan kelompok militan lokal, dengan bantuan dari “jaringan internasional” bertanggung jawab atas serangan Minggu Paskah terhadap gereja dan hotel di Sri Lanka.
Menteri kesehatan negara itu, Rajitha Senaratne, mengatakan pada hari Senin bahwa organisasi 'Jemaah Tauhid Nasional' bertanggung jawab atas pemboman bunuh diri yang menewaskan 290 orang dan melukai 500 orang itu. Dia menambahkan, “ada jaringan internasional dan tanpa jaringan itu serangan ini tidak akan berhasil.”
Senaratne mengatakan serangan di enam lokasi, tiga gereja dan tiga hotel, itu dilakukan oleh tujuh pembom bunuh diri. Semua pelaku bom bunuh diri adalah warga negara Sri Lanka, kata Senaratne.
Sebuah mobil van, Senin (22/4) meledak di dekat salah satu gereja yang dibom pada hari Minggu. Polisi berusaha menjinakkan bom yang ditemukan di dalam van itu, tetapi bom meledak. Tidak dilaporkan adanya korban dalam ledakan susulan itu.
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena dijadwalkan untuk mengumumkan keadaan darurat nasional pada tengah malam, Senin (22/4). Kantor media kepresidenan mengatakan langkah-langkah darurat akan terbatas pada penanganan terorisme dan tidak akan menghalangi kebebasan berekspresi.
Kantor berita Associated Press melaporkan bahwa 24 tersangka telah ditahan sehubungan dengan ledakan itu. [lt]