Pekerja amal Inggris keturunan Iran, Nazanin Zaghari-Ratcliffe, hadir di Pengadilan Revolusi Iran, pada Minggu (14/3) guna menghadapi tuduhan melakukan “propaganda terhadap sistem.”
“Secara hukum, pengadilan harus mengumumkan putusannya dalam waktu satu minggu, tetapi terserah hakim. Saya sangat berharap ia akan dibebaskan,” ujar pengacaranya, Hojjat Kermani, seperti dikutip oleh Associated Press.
Zaghari-Ratcliffe ditangkap pada 2016 dengan tuduhan merencanakan upaya menggulingkan pemerintah Iran, tuduhan yang telah dibantahnya.
Kermani mengatakan persidangan dilakukan dalam “suasana tenang” dan “paparan pembelaan terakhir telah disampaikan.”
Zaghari-Ratcliffe dibebaskan dari tahanan rumah pekan lalu dan gelang kakinya juga telah dilepas. Namun, ia tetap tidak diizinkan pergi melakukan ke Inggris untuk kembali bertemu keluarganya.
Ia dibebaskan dari penjara pada Maret 2020 lalu ketika pandemi virus corona merebak ke seluruh dunia. Ketika dibebaskan ia telah menjalani hukuman selama lima tahun.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Zaghari-Ratcliffe harus diizinkan kembali ke Inggris untuk menemui suami dan anaknya.
Ketika ditangkap Zaghari-Ratcliffe bekerja untuk Thomson Reuters Foundation, suatu badan amal yang beroperasi secara independen dari perusahaan media Thomson Reuters dan anak perusahaan berita, Reuters.
Sidang pada Minggu ini dilangsungkan setelah Redress, sebuah organisasi bantuan HAM,m erilis pernyataan yang mengatakan Zaghari-Ratcliffe sangat membutuhkan perawatan kesehatan mental dan fisik setelah menjalani interogasi selama berjam-jam dalam kondisi mata ditutup dan kemudian dikurung secara terpisah. [em/jm]
