Para petugas kesehatan di Myanmar, Rabu (27/1), menjadi kelompok pertama di negara Asia Tenggara itu yang divaksinasi COVID-19, lima hari setelah pengiriman pertama vaksin dari India.
Penasihat negara Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar, mengumumkan pekan lalu bahwa petugas kesehatan garis depan mendapatkan prioritas untuk menerima vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan perusahaan farmasi AstraZeneca.
India, yang memproduksi vaksin di bawah lisensi AstraZeneca, menyumbangkan 1,5 juta dosis ke Myanmar, cukup untuk menyuntik 750.000 orang.
Pada Rabu (27/1), Suu Kyi mengamati langsung vaksinasi di sebuah rumah sakit di ibu kota, Naypyitaw, dan mengatakan kepada wartawan bahwa upaya vaksinasi harus dilakukan dengan hati-hati karena pemerintah tidak memiliki semua persediaan yang dibutuhkan.
Ia mengatakan orang-orang yang telah divaksinasi akan dipantau untuk mendeteksi kemungkinan efek samping dan diberi sertifikat bahwa mereka telah divaksinasi. Suu Kyi, 75, diperkirakan akan divaksinasi Kamis.
Otoritas kesehatan Myanmar, Selasa, mengumumkan 411 kasus baru virus corona, sehingga jumlah yang dikukuhkan negara itu menjadi 138.368. Korban tewas bertambah 13 orang sehingga kini menjadi 3.082.
Sekitar 100 personel divaksinasi, Rabu (27/1), di Pusat Perawatan COVID-19 Ayeyarwaddy di Yangon, kota terbesar di negara itu. Fasilitas itu didirikan September lalu dengan 1.000 tempat tidur untuk menampung pasien virus corona, dan kemudian juga menjadi pusat tes COVID-19. [ab/uh]