Ribuan pekerja tambang yang mogok kembali bekerja Rabu (5/9) setelah polisi Afrika Selatan melepaskan tembakan yang menewaskan 34 orang bulan lalu.
Sekitar 3.000 pengunjuk rasa – beberapa diantaranya membawa pentungan – menuduh polisi bersikap brutal di tambang platina Lonmin, Marikana Timur itu.
Polisi yang menggunakan perlengkapan anti huru-hara, kendaraan bersenjata dan helikopter menjaga demonstrasi tersebut. Demonstrasi itu menjadi tegang ketika beberapa pekerja tambang yang mogok berunjuk rasa menuju pintu masuk tambang dan mengancam para pekerja yang sedang bekerja. Namun para pengunjuk rasa kemudian membubarkan diri dengan damai.
Pihak berwenang khawatir pemogokan dan kerusuhan akan meluas ke tambang-tambang lain. Afrika Selatan adalah produsen emas dan platina terkemuka dan sektor pertambangan merupakan sektor penting bagi perekonomian Afrika Selatan.
Dalam perkembangan lainnya, sebuah pertemuan mediasi dimulai kembali Rabu guna menyelesaikan antara pihak Lonmin dan para pekerja tambang yang mogok.
Sekitar 3.000 pengunjuk rasa – beberapa diantaranya membawa pentungan – menuduh polisi bersikap brutal di tambang platina Lonmin, Marikana Timur itu.
Polisi yang menggunakan perlengkapan anti huru-hara, kendaraan bersenjata dan helikopter menjaga demonstrasi tersebut. Demonstrasi itu menjadi tegang ketika beberapa pekerja tambang yang mogok berunjuk rasa menuju pintu masuk tambang dan mengancam para pekerja yang sedang bekerja. Namun para pengunjuk rasa kemudian membubarkan diri dengan damai.
Pihak berwenang khawatir pemogokan dan kerusuhan akan meluas ke tambang-tambang lain. Afrika Selatan adalah produsen emas dan platina terkemuka dan sektor pertambangan merupakan sektor penting bagi perekonomian Afrika Selatan.
Dalam perkembangan lainnya, sebuah pertemuan mediasi dimulai kembali Rabu guna menyelesaikan antara pihak Lonmin dan para pekerja tambang yang mogok.