Layanan media sosial besar, termasuk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, Senin (4/10) mengalami gangguan besar-besaran yang berpotensi berdampak pada puluhan juta pengguna, demikian menurut situs pelacak gangguan sebagaimana dilaporkan kantor berita AFP.
Pelacak gangguan Downdetector menunjukkan gangguan di daerah berpenduduk padat seperti Washington dan Paris, dengan masalah yang dilaporkan sekitar pukul 15.45 GMT atau sekitar 11.45 pagi di Washington DC.
Pengguna yang mencoba mengakses Facebook di wilayah yang terimbas menerima pesan: "Ada yang tidak beres. Kami sedang mengatasi masalah ini dan akan memperbaikinya secepat mungkin."
"Kami menyadari bahwa sebagian orang mengalami kesulitan mengakses aplikasi dan produk kami," kata juru bicara Facebook Andy Stone di Twitter.
Gangguan itu terjadi sehari setelah seorang mantan pegawai Facebook tampil di televisi AS untuk mengungkapkan identitasnya setelah ia membocorkan sejumlah dokumen kepada pihak berwenang yang menuduh raksasa media sosial itu tahu produknya memicu kebencian dan membahayakan kesehatan mental anak-anak.
Frances Haugen, menurut kantor berita AFP adalah seorang ilmuwan data berusia 37 tahun dari Iowa dan pernah bekerja untuk perusahaan teknologi lainnya termasuk Google dan Pinterest. Dalam sebuah wawancara dengan acara televisi CBS "60 Minutes" dia mengatakan Facebook "secara substansial lebih buruk" daripada apa pun yang pernah disaksikannya sebelumnya.
Platform media sosial terbesar di dunia itu terlibat dalam masalah besar, setelah pengakuan Haugen, dengan anggota legislatif AS. Harian The Wall Street Journal merinci bagaimana Facebook tahu produknya, termasuk Instagram, merugikan perempuan muda, terutama terkait citra tubuh.
Facebook belum memberikan jawaban kepada AFP tentang gangguan tersebut. [my/lt]