Pihak berwenang Kanada mengatakan pria yang menembak mati seorang tentara Kanada di tugu peringatan perang sebelum ia ditembak mati dalam gedung Parlemen, bertindak sendirian dalam penembakan membabi-buta Rabu.
Dalam jumpa pers Kamis (23/10), para pejabat Kanada mengatakan Michael Zehalf-Bibeau adalah warga yang lahir di Kanada yang juga mungkin mempunyai kewarga-negaraan Libya.
Mereka mengatakan Zehaf-Bibeau baru-baru ini memohon paspor Kanada dan berharap akan bepergian ke Suriah. Menurut pihak berwenang, Zehaf-Bibeau berada di Ottawa mengurus masalah paspor.
Kepolisian Kanada mengatakan pemeriksaan latar belakangnya dilakukan ketika memohon paspor, tetapi dari informasi yang tidak dapat diperkuat pihak lain ditemukan bahwa ia mempunyai hubungan dengan satu orang yang dikenal oleh pihak berwenang.
Laporan lain mengatakan pihak berwenang Kanada menganggap Zehaf-Bibeau “risiko tinggi” dan mencabut paspornya supaya ia tidak dapat pergi ke Timur tengah.
Ibunda pria yang dikatakan polisi Kanada menembak mati seorang tentara di Ottawa, hari Rabu (23/10) sebelum melepaskan tembakan di Gedung Parlemen, mengatakan dia "sama sekali tidak tahu" mengapa puteranya melakukan hal itu. Susan Bibeau memberitahu Associated Press sebagian dirinya "ingin membenci" Michael Zehaf-Bibeau yang berumur 32 tahun itu.
Pihak berwenang mengidentifikasi warga Montreal tersebut sebagai penembak tunggal yang mengamuk di ibukota, sebelum akhirnya ditembak mati petugas keamanan. Email dari Susan Bibeau mengatakan "Saya marah kepada anak kami."