Pemadaman listrik besar-besaran hari Minggu (16/6) di Argentina dan Uruguay membuat lebih dari 44 juta orang hidup tanpa listrik. Insiden ini diduga karena kegagalan menghubungkan jaringan listrik antar-negara yang tidak dapat dijelaskan. Otorita berwenang bekerja keras untuk memulihkan jaringan listrik ini tetap hingga siang hari baru menjangkau setengah juta warga di Argentina.
Pemadaman ini terjadi ketika para pemilih sedang memberikan suara dalam pemilihan gubernur di Argentina, sehingga mereka terpaksa menggunakan cahaya telfon seluler untuk memilih. Seluruh fasilitas transportasi terhenti, toko-toko ditutup, sementara sejumlah pasien yang tergantung pada peralatan medis di rumah kini dianjurkan ke rumah sakit yang memiliki generator listrik.
Di Uruguay, listrik berangsur pulih dan menjelang sore lampu-lampu di tiga wilayah mulai menyala. Para pejabat berharap sebagian besar listrik di negara berpenduduk tiga juta orang itu akan segera berfungsi.
Jaringan listrik Argentina memang dikenal buruk dan tidak pernah ditingkatkan kapasitasnya.
Menteri Urusan Energi Argentina mengatakan pemadaman listrik terjadi mulai jam 7 pagi ketika jaringan utama sistem interkoneksi mati, tetapi “penyebabnya sedang diselidiki dan belum diketahui.”
Pejabat-pejabat di Brazil dan Chili mengatakan negara mereka tidak terkena dampak pemadaman di Argentina dan Uruguay itu. (em/al)