LONDON —
Pemain biola Vanessa-Mae mengesampingkan musik selama setahun dan sedang berlatih untuk sebuah peran baru: Bertanding ski mewakili Thailand di Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia, pada Februari 2014.
Vanessa-Mae, 34, masih terus berlatih dengan tujuan berkompetisi paling tidak di lima kejuaraan internasional agar lolos kualifikasi nomor giant slalom dan kemungkinan slalom di Olimpiade Sochi.
"Orang-orang terkejut melihat saya berlatih ski – seorang pemain biola klasik, dari Asia yang seumur hidupnya tinggal di kota,” kata Vanessa Mae melalui wawancara per telepon dengan kantor berita Reuters.
"Saya sudah bermimpi menjadi atlet ski sejak umur 14 tahun. Ini sesuatu yang sangat ingin saya lakukan.”
Pemain biola ini berkewarganegaraan Inggris tapi memegang paspor Thailand. Ia lahir di Singapura dari ibu asal Tiongkok dan ayah Thailand tapi ia dibesarkan di Inggris ketika ibunya menikah lagi dengan pria Inggris.
Jika lolos kualifikasi, Vanessa-Mae, yang nama lengkapnya Vanessa-Mae Vanakorn Nicholson, akan menjadi atlet kedua Thailand yang bertanding di Olimpiade Musim Dingin. Prawat Nagvajara mewakili Thailand di perlombaan ski cross-country pada Olimpiade Salt Lake City 2002 dan Olimpiade Turin 2006.
"Saya ingin bertanding atas nama Thailand karena ada bagian dari saya yang belum pernah saya rayakan – menjadi seorang Thai," kata Vanessa-Mae. "Ayah saya, seperti kebanyakan orang Thailand tidak pernah main ski tapi ia sangat senang dengan keputusan saya, begitu juga Komite Olimpiade Thailand.”
Vanessa-Mae mulai main ski sejak umur 4 tahun, tapi musik selalu menjadi prioritas hidupnya. Ia mengawali karir internasionalnya di usia 10 tahun dan menjadi terkenal di seluruh dunia karena menggebrak tradisi, sebagai pemain biola yang seksi dan glamor, menggabungkan nada-nada klasik dengan musik pop.
Album tekno-pop pertamanya, "The Violin Player," dirilis pada 1995 dan berada di posisi 11 tangga album Inggris. Sejak saat itu ia tak henti tur konser, meski belum merilis album lagi sejak 2004.
Hobi Kedua
Vanessa-Mae mengatakan ia selalu ingin menghabiskan waktu melakukan hobi lainnya yaitu bermain ski, maka ia pindah ke resor pegunungan Zermatt di Swis pada 2009 tempat ia berlatih untuk Olimpiade. Ia berharap mulai berkompetisi pada bulan April.
Juru bicara Federasi Ski Internasional Riikka Rakic mengatakan Vanessa-Mae adalah satu dari lima atlet aktif Thailand yang terdaftar, jadi ia punya lisensi untuk bertanding atas nama Thailand. Tapi ia butuh ikut dalam minimal lima kejuaraan yang diadakan FIS (Federation Internationale de Ski) dan meraih jumlah poin tertentu untuk lolos kualifikasi Olimpiade.
"Ia punya waktu setahun penuh untuk ikut proses kualifikasi dan ada banyak kejuaraan yang bisa dia ikuti, jadi masih banyak pilihan untuknya," kata Rakic.
Juru bicara Komite Olimpiade Nasional Thailand mengatakan Vanessa-Mae dapat bertanding atas nama Thailand jika dia lolos kualifikasi. Sejauh ini belum ada atlet Thailand yang masuk kualifikasi ke Sochi.
Vanessa-Mae mengatakan perjuangannya berat untuk dapat bertanding di Olimpiade tapi ia telah berhenti dari dunia musik demi ski – dan selalu berhasil melakukan sesuatu lebih baik jika diberi tenggat waktu.
"Saya perfeksionis kalau soal musik, tapi kalau soal ski saya tidak bermimpi naik podium atau bahkan masuk 100 besar dunia,” katanya.
"Tentu ada risiko cedera, tapi hidup itu singkat, dan kita harus siap dengan tantangan. Lolos kualifikasi Olimpiade untuk sesuatu yang menjadi hobi saya saja sudah menjadi mimpi yang jadi kenyataan."
Seusai Olimpiade Sochi, ia ingin main musik lagi.
"Saatnya membuat album baru, tapi main ski akan memberi perspektif baru bagi saya. Menjalani mimpi sebagai atlet ski memang bagus, tapi pekerjaan terbaik di dunia adalah berada di atas panggung bermain musik,” katanya. (Reuters/Belinda Goldsmith)
Vanessa-Mae, 34, masih terus berlatih dengan tujuan berkompetisi paling tidak di lima kejuaraan internasional agar lolos kualifikasi nomor giant slalom dan kemungkinan slalom di Olimpiade Sochi.
"Orang-orang terkejut melihat saya berlatih ski – seorang pemain biola klasik, dari Asia yang seumur hidupnya tinggal di kota,” kata Vanessa Mae melalui wawancara per telepon dengan kantor berita Reuters.
"Saya sudah bermimpi menjadi atlet ski sejak umur 14 tahun. Ini sesuatu yang sangat ingin saya lakukan.”
Pemain biola ini berkewarganegaraan Inggris tapi memegang paspor Thailand. Ia lahir di Singapura dari ibu asal Tiongkok dan ayah Thailand tapi ia dibesarkan di Inggris ketika ibunya menikah lagi dengan pria Inggris.
Jika lolos kualifikasi, Vanessa-Mae, yang nama lengkapnya Vanessa-Mae Vanakorn Nicholson, akan menjadi atlet kedua Thailand yang bertanding di Olimpiade Musim Dingin. Prawat Nagvajara mewakili Thailand di perlombaan ski cross-country pada Olimpiade Salt Lake City 2002 dan Olimpiade Turin 2006.
"Saya ingin bertanding atas nama Thailand karena ada bagian dari saya yang belum pernah saya rayakan – menjadi seorang Thai," kata Vanessa-Mae. "Ayah saya, seperti kebanyakan orang Thailand tidak pernah main ski tapi ia sangat senang dengan keputusan saya, begitu juga Komite Olimpiade Thailand.”
Vanessa-Mae mulai main ski sejak umur 4 tahun, tapi musik selalu menjadi prioritas hidupnya. Ia mengawali karir internasionalnya di usia 10 tahun dan menjadi terkenal di seluruh dunia karena menggebrak tradisi, sebagai pemain biola yang seksi dan glamor, menggabungkan nada-nada klasik dengan musik pop.
Album tekno-pop pertamanya, "The Violin Player," dirilis pada 1995 dan berada di posisi 11 tangga album Inggris. Sejak saat itu ia tak henti tur konser, meski belum merilis album lagi sejak 2004.
Hobi Kedua
Vanessa-Mae mengatakan ia selalu ingin menghabiskan waktu melakukan hobi lainnya yaitu bermain ski, maka ia pindah ke resor pegunungan Zermatt di Swis pada 2009 tempat ia berlatih untuk Olimpiade. Ia berharap mulai berkompetisi pada bulan April.
Juru bicara Federasi Ski Internasional Riikka Rakic mengatakan Vanessa-Mae adalah satu dari lima atlet aktif Thailand yang terdaftar, jadi ia punya lisensi untuk bertanding atas nama Thailand. Tapi ia butuh ikut dalam minimal lima kejuaraan yang diadakan FIS (Federation Internationale de Ski) dan meraih jumlah poin tertentu untuk lolos kualifikasi Olimpiade.
"Ia punya waktu setahun penuh untuk ikut proses kualifikasi dan ada banyak kejuaraan yang bisa dia ikuti, jadi masih banyak pilihan untuknya," kata Rakic.
Juru bicara Komite Olimpiade Nasional Thailand mengatakan Vanessa-Mae dapat bertanding atas nama Thailand jika dia lolos kualifikasi. Sejauh ini belum ada atlet Thailand yang masuk kualifikasi ke Sochi.
Vanessa-Mae mengatakan perjuangannya berat untuk dapat bertanding di Olimpiade tapi ia telah berhenti dari dunia musik demi ski – dan selalu berhasil melakukan sesuatu lebih baik jika diberi tenggat waktu.
"Saya perfeksionis kalau soal musik, tapi kalau soal ski saya tidak bermimpi naik podium atau bahkan masuk 100 besar dunia,” katanya.
"Tentu ada risiko cedera, tapi hidup itu singkat, dan kita harus siap dengan tantangan. Lolos kualifikasi Olimpiade untuk sesuatu yang menjadi hobi saya saja sudah menjadi mimpi yang jadi kenyataan."
Seusai Olimpiade Sochi, ia ingin main musik lagi.
"Saatnya membuat album baru, tapi main ski akan memberi perspektif baru bagi saya. Menjalani mimpi sebagai atlet ski memang bagus, tapi pekerjaan terbaik di dunia adalah berada di atas panggung bermain musik,” katanya. (Reuters/Belinda Goldsmith)