Kongres AS masih mengalami kebuntuan pada Rabu (4/10). Majelis rendahnya lumpuh karena ketua DPR disingkirkan dan para legislator menghadapi tenggat enam pekan lagi untuk menyetujui legislasi anggaran dan menghindari penutupan pemerintah (government shutdown).
Kurang berfungsinya DPR, serta prospek kehilangan waktu beberapa hari untuk mengidentifikasi dan memiliki kandidat ketua DPR yang dapat meraih cukup dukungan, menyebabkan beberapa rancangan anggaran belanja penting terkatung-katung. Beberapa di antara legislasi itu adalah mengenai penyediaan dana militer asing, bantuan kemanusiaan internasional dan upaya untuk menangkis pengaruh China.
Para legislator di DPR yang mayoritasnya dari fraksi Republik itu diperkirakan tidak akan mengadakan pemungutan suara lebih lanjut pada minggu ini. Para anggota dari fraksi Demokrat dan Republik malah akan membahas siapa yang mungkin memimpin DPR melalui periode yang akan memerlukan kesepakatan bukan hanya di antara mereka sendiri, tetapi pada akhirnya juga dengan Senat yang dipimpin Demokrat agar legislasi anggaran itu dapat disahkan.
Anggota DPR Jim Jordan dari Ohio, seorang konservatif vokal yang dikenal sering mencela oposisi Partai Demokrat, mengatakan ia akan mencalonkan diri untuk jabatan ketua, dan kemungkinan besar akan diikuti oleh anggota kongres lainnya dari Partai Republik.
Ketua DPR tidak harus sudah menjadi anggota DPR, meski secara tradisi ketua DPR adalah anggota parlemen terpilih. Namun mantan Presiden Donald Trump, yang mencalonkan diri untuk pemilu 2024 dalam upaya merebut kembali Gedung Putih, mengatakan kepada wartawan, “Banyak orang menelepon saya tentang jabatan ketua (DPR AS). Yang bisa saya katakan adalah kami akan melakukan apa pun yang terbaik untuk negara dan Partai Republik.”
Berdasarkan pengalaman baru-baru ini, pemilihan ketua baru DPR mungkin bukan suatu proses yang cepat. Mantan Ketua DPR Kevin McCarthy, yang disingkirkan pada Selasa (3/10), perlu 15 putaran pemilihan pada Januari lalu untuk menduduki jabatan tersebut. Ia harus membuat beberapa konsesi untuk kalangan konservatif di partainya, termasuk aturan bahwa satu orang legislastor dapat menyerukan pemungutan suara untuk menyingkirkannya sebagai ketua DPR.
Anggota DPR lainnya dari fraksi Republik Matt Gaetz mengajukan mosi tersebut pada Senin, menyatakan perasaan frustrasinya terhadap kepemimpinan McCarthy setelah ketua DPR itu gagal meloloskan legislasi pendanaan pemerintah pekan lalu dengan prioritas pengeluaran konservatif.
Mayoritas tipis fraksi Republik di DPR membuat Gaetz hanya membutuhkan segelintir anggota Republik untuk memberikan suara bersama anggota Demokrat untuk menyingkirkan McCarthy dengan perbandingan 216-210 suara. Mayoritas anggota fraksi Republik memilih untuk mempertahankan McCarthy sebagai ketua.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah AS para anggota DPR memutuskan untuk memecat ketua mereka.
Meskipun memenuhi syarat untuk mencalonkan diri lagi, McCarthy mengumumkan pada Selasa (3/10) malam bahwa dia tidak akan mencalonkan diri kembali untuk menjadi ketua. [uh/ab/lt]
Forum