Tiga dari pembantu utama bakal calon presiden dari Partai Republik Ben Carson telah mengundurkan diri, menyebabkan pergantian besar dalam tim kampanyenya kurang dari 5 pekan sebelum para pemilih di negara bagian Iowa, Amerika barat tengah, memulai proses nominasi tahun 2016.
Carson, warga Kristen konservatif, pernah menyamai calon unggul Donald Trump dalam usaha nominasi dari Partai Republik untuk Gedung Putih, tetapi mengalami kesulitan dalam jajak pendapat pekan-pekan belakangan ini.
Manajer kampanye Carson, Barry Bennet, deputi manajer kampanye Lisa Coen dan direktur komunikasi Doug Watts mengundurkan diri Kamis, dengan menyatakan frustasi dengan pengaruh manajer bisnis mantan dokter bedah syaraf itu dan mempertanyakan kesiapannya menjadi presiden.
Carson menyamai Trump sebagai unggulan bakal calon presiden Partai Republik pertengahan Oktober lalu, tetapi sejak itu merosot menjadi 10 persen dalam jajak pendapat terbaru CNN/ORG, yang membuatnya menduduki ketiga bersama Marco Rubio, di belakang Trump dan Senator Ted Cruz.
Kampanyenya ditandai dengan perselisihan antara Bennet dan Watts dengan Armstrong Williams, manajer bisnis dan sahabat dekat Carson yang tidak mempunyai peran resmi dalam tim kampanye. Williams adalah kolumnis sindikat dan pengasuh acara radio dan TV.
Williams telah mengecam Bennet dan Watts karena tidak mempersiapkan Carson selayaknya untuk penampilan di muka umum, terutama mengenai politik luar negeri, suatu masalah yang telah mendominasi pertarungan kampanye dalam bulan-bulan terakhir ini.
Kredensial politik luar negeri Carson menjadi dipertanyakan, terutama setelah dia berulang kali salah mengucapkan Hamas menjadi “hummus” ketika dia berbicara di muka sekelompok warga Yahudi terkemuka Partai Republik.
Kubu kampanye Carson hari Kamis mengeluarkan pernyataan yang menyebut perubahan staf itu sebagai “kemajuan” yang akan membawa kampanyenya ke tingkat yang lebih tinggi.
Mayor Jenderal Purnawirawan Angkatan Darat Amerika Robert Dees, yang selama ini memberikan nasehat kepada Carson mengenai politik luar negeri dan masalah militer, akan berfungsi sebagai ketua kampanye. Ed Brookover, yang pernah menjadi ahli strategi senior, akan bertugas sebagai manajer kampanye. [sp/ds]