Tautan-tautan Akses

Pembatasan COVID Berakhir, AS Siaga Kedatangan Puluhan Ribu Migran di Perbatasan


Karavan ribuan migran Amerika Tengah, berjalan menuju ibu kota Mexico City dari Viva Mexico, Chiapas, Meksiko selatan (23/4).
Karavan ribuan migran Amerika Tengah, berjalan menuju ibu kota Mexico City dari Viva Mexico, Chiapas, Meksiko selatan (23/4).

Pemerintahan Biden sedang menyusun strategi untuk kemungkinan kedatangan puluhan ribu migran di perbatasan AS-Meksiko setelah berakhirnya pembatasan COVID-19 yang terjadi bulan depan, berebut menemukan tempat penampungan potensial, mempercepat deportasi dan meningkatkan pemrosesan pengungsi di luar negeri.

Pemerintahan Biden diperkirakan akan mengumumkan paket aturan baru paling cepat pekan ini. Seperangkat aturan itu termasuk menambah jumlah penduduk Amerika Latin –yang kini masih sedikit– untuk diterima melalui program pemukiman pengungsi oleh AS, ungkap tiga orang yang familiar dengan isu ini kepada Reuters.

Pada saat yang sama, pihak AS tengah memperluas kapasitas tempat penampungan di perbatasan untuk para migran sambil melakukan pemeriksaan suaka dengan lebih cepat. Satu opsi yang belum dilaporkan dan dalam pembahasan adalah proses migran di Fort Bliss, pangkalan militer dekat El Paso, Texas, kata dua pejabat AS yang mengetahui masalah itu kepada Reuters.

Juru bicara Gedung Putih Abdullah Hasan membantah isu soal pangkalan yang dipertimbangkan tersebut, dan pihak Pentagon mengatakan bahwa mereka belum menerima permohonan untuk membuat pangkalan militer sebagai tempat proses migran berlangsung.

Kemungkinan langkah lainnya termasuk persetujuan atau kesepahaman dengan pemerintah daerah dalam memembatasi migrasi ke utara dan meningkatkan bantuan untuk migran yang sudah tiba di negara-negara tersebut, ujar satu orang yang tahu akan hal tersebut.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) dan Departemen Luar Negeri AS tidak merespon permintaan komentar.

Rencana Biden bertujuan untuk mengatasi kemungkinan peningkatan imigrasi tidak sah setelah pembatasan COVID-19 di perbatasan yang telah diberlakukan sejak 2020 akan berakhir pada 11 Mei–kecuali terjadi intervensi hukum atau kongres di menit-menit terakhir.

Darurat kesehatan masyarakat yang lebih luas dijadwalkan akan berakhir pada tanggal tersebut.

Biden, yang baru saja mengumumkan pencapresannya kembali pada 204 mendatang, telah kesulitan dengan isu rekor jumlah migran yang tertangkap menyebrangi perbatasan AS-Meksiko dan secara bertahap memperkuat pendekatannya terhadap penegakan hukum. Kubu Republik sudah menyalahkan Biden karena mengabaikan kebijakan garis keras yang diperjuangkan oleh mantan Presiden Donald Trump.

Perluasan pemrosesan pengungsi di Amerika Latin akan terjadi karena pemerintahan Biden belum memulihkan izin masuk pengungsi setelah proses itu dipangkas saat era Trump.

Biden membuka kuota pengungsi di Amerika Latin dan Karibia sebanyak 15.000 orang pada tahun fiskal 2022, yang berakhir pada 30 September tahun lalu, namun hanya menerima 2.500 orang.

Pemerintahan Biden mempercepat laju penerimaan selama enam bulan pertama tahun fiskal yang sekarang berlangsung, dengan 2.300 orang dari kawasan itu mendapat izin masuk namun jumlah itu tetap saja jauh dari porsi 15.000 orang yang ditetapkan.

Rencana perbatasan terkini Pemerintahan Biden berfokus pada sebuah regulasi –yang akan segera difinalisasi– yang memblokir sebagian besar migran untuk memohon suaka jika mereka menyebrangi perbatasan secara ilegal. Agar aturan ini berfungsi sebagai pencegah yang efektif, otoritas AS akan menahan orang yang melintasi perbatasan dan segera memproses mereka untuk dideportasi.

Troy Miller, pejabat komisioner Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) mengatakan kepada anggota parlemen pekan lalu bahwa ia tengah mempersiapkan diri akan kemungkinan hingga 10.000 migran per hari akan mencoba masuk ke AS secara ilegal–hampir dua kali lipat dari rata-rata harian pada Maret. Troy mencatat bahwa sekitar 660.000 migran sedang berada di Meksiko, mengutip catatan PBB.

CBP memiliki kemampuan menahan 6.000 migran di perbatasan AS-Meksiko dan berencana untuk menambah kapasitas tersebut untuk 2.500 orang, kata Miller. Ia juga menuturkan CBP telah meningkatkan kemampuannya untuk dengan cepat mengangkut migran menjauh dari perbatasan.

Ketika penyebrangan mencapai rekor tertinggi pada 2022, pihak AS merilis ribuan migran ke kota-kota perbatasan Texas dan Arizona, memicu kritik gubernur dari Partai Republik yang mengangkut migran dengan bus ke kota-kota yang dipimpin gubernur Partai Republik.

Fort Bliss, pangkalan militer Texas, saat ini menyediakan tempat berlindung bagi sekitar 80 anak migran tanpa pendamping setelah menampung ribuan orang selama peningkatan tajam penyeberangan pada tahun 2021, yang menghasilkan laporan tentang overcrowding, kondisi yang tidak sehat, makanan yang rusak, dan depresi. [ss/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG