Taiwan, Kamis (13/10), mencabut semua pembatasan masuk terkait COVID-19. Setelah lebih dari 2,5 tahun mengendalikan perbatasannya, pulau berpemerintahan sendiri itu kini membuka akses tanpa batas kepada turis.
Hong Kong, Taiwan, dan China, mewajibkan karantina bagi sebagian besar pengunjung selama pandemi. Kewajiban itu tetap berlaku meskipun sebagian besar negara sudah mencabutnya dan membuka kembali perbatasan mereka untuk turis.
Begitu tiba, pengunjung tidak lagi diwajibkan karantina, bahkan tidak perlu tes PCR. Namun, mereka perlu memantau kesehatan selama seminggu setelah tiba, dan menunjukkan hasil negatif tes antigen cepat pada hari kedatangan. Kalau dalam seminggu masa pemantauan orang itu ingin keluar, mereka harus menunjukkan hasil tes negatif pada hari itu atau sehari sebelumnya. Juga tidak ada lagi pembatasan terhadap warga negara tertentu yang diizinkan masuk ke Taiwan.
Puluhan turis dari Thailand termasuk yang pertama tiba di bawah aturan baru itu di Bandara Internasional Taoyuan Taiwan, yang melayani ibu kota Taipeh. Turis-turis itu tiba dengan penerbangan Tiger Air yang mendarat selepas tengah malam.
Pada upacara penyambutan di aula kedatangan bandara Taoyuan, turis-turis Thailand disambut direktur Biro Pariwisata Taiwan, Chang Shi-chung, yang membagikan hadiah. Biro pariwisata Taiwan memperkirakan total 244 turis dari sekitar 20 kelompok wisata akan tiba pada Kamis.
Dengan dicabutnya pembatasan terkait COVID di Hong Kong dan Taiwan, China menjadi satu dari sedikit tempat di dunia yang bersikeras untuk menutup perbatasan dan berpegang pada strategi “nolCOVID” untuk membasmi virus corona. Hong Kong mengakhiri kebijakan karantina wajib untuk turis yang datang akhir bulan lalu. Pulau itu hanya mewajibkan periode pemantauan mandiri tiga hari.[ka/ab]
Forum