Seorang juru bicara kelompok pemberontak di Yaman mengecam keras tuduhan AS bahwa Iran menyuplai misil ke kelompok pemberontak Syiah di Yaman, yang dikenal sebagai Houthi.
Muhammad Abdul Salam mengatakan Jumat malam, melalui Twitter, Washington menciptakan kebohongan untuk menghindari akibat dari keputusannya mengakui kota Yerusalem sebagai ibukota Israel, sebuah langkah yang memicu aksi protes di dunia Arab dan Muslim, termasuk Yaman yang dikoyak perang.
AS mengatakan, Kamis, memiliki bukti tak terbantahkan bahwa Teheran telah melanggar hukum internasional. Washington mengajukan bukti berupa pecahan misil yang ditemukan di wilayah Arab Saudi dan diperkirakan ditembakkan dari kawasan yang dikontrol Houthi di Yaman. Pecahan-pecahan tersebut, kata sejumlah pejabat AS, memiliki tanda-tanda yang menunjukkan berasal dari Iran.
Iran membantah telah mempersenjatai Houthi di Yaman. Koalisi pimpinan Arab Saudi, yang memerangi pemberontak Houthi sejak 2015, meyakini, Iran menyokong kelompok itu.
Perang saudara di Yaman telah menewaskan 10.000 orang, mengakibatkan 3 juta orang terpaksa mengungsi, dan mendorong negara itu ke tepi jurang kemiskinan.
Ketegangan kini meningkat setelah Houthi membunuh bekas sekutu mereka Presiden Ali Abdullah Saleh. [ab]