Gerakan pemberontak Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran, Sabtu (20/11), mengatakan pihaknya telah menembakkan 14 pesawat tak berawak ke beberapa kota Arab Saudi, termasuk di fasilitas Saudi Aramco di Jeddah.
Koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi di Yaman pada Jumat (19/11) mengatakan telah menghancurkan tiga drone yang diluncurkan ke selatan Arab Saudi dan yang keempat di Yaman. Kelompok itu dikatakan "gagal meluncurkan dua rudal balistik" dan jatuh di Yaman.
Juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa kelompok itu telah menyerang kilang Aramco di Jeddah serta target militer di Riyadh, Jeddah, Abha, Jizan dan Najran.
Pernyataan Sarea mengandung ketidakakuratan. Pernyataan itu menyebutkan nama yang salah untuk bandara internasional di Jeddah dan lokasi yang salah untuk pangkalan Raja Khalid. Ia mengatakan lokasi itu berada di Riyadh padahal sebenarnya di selatan kerajaan.
Koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan pada Sabtu (20/11) bahwa mereka telah menyerang 13 sasaran selama operasi militer melawan Houthi di Yaman.
Operasi itu menghantam depot senjata, sistem pertahanan udara dan sistem komunikasi pesawat tak berawak di Provinsi Sanaa, Saada, dan Marib, kata koalisi.
Kilang Aramco di Jeddah dinonaktifkan pada tahun 2017 tetapi memiliki pabrik distribusi produk minyak di sana yang sebelumnya ditargetkan oleh Houthi pada bulan Maret.
Houthi telah berulang kali melancarkan serangan lintas perbatasan ke Arab Saudi menggunakan drone dan rudal. Hal itu dilakukan sejak koalisi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015, setelah gerakan itu menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dari Ibu Kota, Sanaa. [ah]