Sebuah kelompok Islamis Suriah merilis video yang memperlihatkan apa yang tampaknya sebuah kota bawah tanah yang dipergunakan rejim di Suriah untuk operasi komando militer di Damaskus dan tempat lain di negara yang hancur karena perang itu.
Army of Islam, salah satu kelompok pemberontak terbesar di daerah rumah tinggal Damaskus, mengatakan, operasi untuk mengambil alih pusat ini berlangsung setelah pertempuran sengit dengan pasukan Bashar al-Assad di Harasta, timur laut dari Damaskus.
Ofensif ini dilancarkan September oleh mantan panglima kelompok pembrontak ini, Zahran Alloush, yang tewas Desember lalu oleh serangan udara pemerintah Suriah.
Pusat itu dipergunakan “sebagai bangunan kedua kalau terjadi sesuatu pada bangunan utama di ibukota,” demikian menurut Oula A. Alrifai, seorang analis Suriah yang meneliti keamanan Suriah.
Kata Alrifai, kehilangan pusat ini merupakan pukulan terhadap rejim di Damaskus yang berhasil mempertahankan kehadiran yang kuat meskipun serangan pemberontak di daerah perumahan sejak permulaan perang saudara pada 2011.
Pemberontak berhasil merebut fasilitas ini pada awal Februari, demikian menurut video yang dirilis Army of Islam minggu ini.
Bangunan bawah tanah ini menjadi markas besar aparat keamanan dan badan intelijen militer, kata analis. [jm]
