Sebuah kelompok hak asasi internasional terkemuka mengatakan pemberontak Houthi di Yaman telah menyimpan bahan peledak di sebuah gudang di daerah perumahan di ibukota yang terbakar bulan lalu, menewaskan sedikitnya 15 anak dan melukai lebih dari 100 orang.
Human Rights Watch yang bermarkas di New York dan organisasi hak asasi independen Yaman merilis pernyataan bersama pada hari Kamis dan mendesak Houthi agar “tidak lagi menyimpan konsentrasi besar bahan peledak di daerah padat penduduk.”
Dalam perang saudara di Yaman, Houthi yang didukung oleh Iran telah berperang melawan koalisi militer pimpinan Saudi yang mendukung pasukan Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi sejak Maret 2015.
Pemberontak Houthi mengendalikan ibukota, Sanaa.
Pernyataan itu mengatakan penyebab awal kebakaran masih belum diketahui. Namun, mengutip berbagai laporan media, pasukan pimpinan Saudi telah melancarkan serangan udara di daerah itersebut pada hari itu. [lt]