Pembicaraan yang ditengahi PBB antara delegasi pemerintah dan oposisi Suriah telah dimulai lagi di Jenewa, Swis, dengan agenda isu-isu kemanusiaan.
Mediator PBB Lakhdar Brahimi mengatakan pembicaraan hari kedua pada hari Minggu akan terfokus pada pembebasan ribuan tahanan, termasuk perempuan, anak-anak dan warga lanjut usia dari penjara-penjara Suriah .
Brahimi mengatakan kepada para wartawan hari Sabtu bahwa kedua pihak yang berlawanan bertemu dua kali dalam ruangan yang sama di kantor PBB di Jenewa. Dia mengatakan kedua pihak membahas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Homs dan berharap bisa dicapai sebuah solusi dalam waktu dekat untuk memungkinkan konvoi kemanusiaan mencapai Homs sesegera hari Senin.
Homs merupakan salah satu kota terbesar Suriah dan telah dihantam oleh serangan pemerintah bertubi-tubi untuk merebut kembali kontrol atas kota itu dari pasukan pemberontak.
Wakil oposisi Louay Safi mengatakan kepada para wartawan pembicaraan hari Sabtu diperlukan untuk menyelamatkan warga yang sekarat karena malnutrisi yang tinggal dalam wilayah-wilayah di Homs yang kekurangan air karena blokade pemerintah. Dia menyebut pembicaraan itu sebagai “diskusi persiapan yang mengarah ke negosiasi,” yang diharapkan akan dimulai hari Senin.
Safi menandaskan bahwa tujuan utama oposisi dalam negosiasi itu adalah “transisi dari pemerintahan diktator ke demokrasi.”
Mediator PBB Lakhdar Brahimi mengatakan pembicaraan hari kedua pada hari Minggu akan terfokus pada pembebasan ribuan tahanan, termasuk perempuan, anak-anak dan warga lanjut usia dari penjara-penjara Suriah .
Brahimi mengatakan kepada para wartawan hari Sabtu bahwa kedua pihak yang berlawanan bertemu dua kali dalam ruangan yang sama di kantor PBB di Jenewa. Dia mengatakan kedua pihak membahas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Homs dan berharap bisa dicapai sebuah solusi dalam waktu dekat untuk memungkinkan konvoi kemanusiaan mencapai Homs sesegera hari Senin.
Homs merupakan salah satu kota terbesar Suriah dan telah dihantam oleh serangan pemerintah bertubi-tubi untuk merebut kembali kontrol atas kota itu dari pasukan pemberontak.
Wakil oposisi Louay Safi mengatakan kepada para wartawan pembicaraan hari Sabtu diperlukan untuk menyelamatkan warga yang sekarat karena malnutrisi yang tinggal dalam wilayah-wilayah di Homs yang kekurangan air karena blokade pemerintah. Dia menyebut pembicaraan itu sebagai “diskusi persiapan yang mengarah ke negosiasi,” yang diharapkan akan dimulai hari Senin.
Safi menandaskan bahwa tujuan utama oposisi dalam negosiasi itu adalah “transisi dari pemerintahan diktator ke demokrasi.”