Penduduk Ukraina timur dikejutkan oleh suara sirene yang memperingatkan akan adanya penyerbuan udara pada Sabtu (9/4). Gubernur wilayah itu memperingatkan warga sipil untuk segera melakukan evakuasi sementara Rusia meningkatkan gempuran ke kawasan itu.
Gubernur Serhiy Gaidai mengatakan kepada sebuah stasiun TV publik bahwa Rusia "meningkatkan ofensif" terhadap sepertiga populasi yang masih bertahan di wilayah Luhansk, Ukraina.
Para pengamat militer mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin mengarahkan invasi ke Ukraina timur, setelah pasukan Moskow menghadapi perlawanan kuat dan akhirnya mundur dari wilayah di sekitar Kyiv di utara.
Kementerian Pertahanan Inggris memperkirakan gempuran akan meningkat dan berlanjut di sebelah selatan dan timur, sementara Rusia berusaha menciptakan rute antara wilayah Krimea dan Donbas. Rusia menganeksasi Semenanjung Krimea pada 2014.
Zelensky minta Dunia merespons
Sedikitnya 52 orang, termasuk lima anak, tewas pada Jumat (8/4), ketika berusaha menyelamatkan diri saat dua rudal mengenai sebuah stasiun kereta di Kota Kramatorsk, di wilayah Donetsk, Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan itu sebagai serangan disengaja terhadap warga sipil dan mengatakan ia mengharapkan "respons global yang keras" terhadap apa yang disebutnya "kejahatan perang."
"Tanpa kekuatan atau keberanian untuk mendukung kami di medan perang, pasukan Rusia dengan sinis menghancurkan populasi sipil," ujar Zelenskyy di media sosial.
Rusia membantah telah melancarkan serangan rudal itu dan malah menyalahkan Ukraina. Moskow mengatakan negaranya tidak menggunakan rudal jarak dekat Tochka-U — yang mengenai stasiun itu.
Namun, situs Defence Blog memperlihatkan foto konvoi kendaraan militer Rusia yang membawa rudal-rudal Tochka-U pada 31 Maret . [vm/ft]