Polisi dan unit-unit militer memblokir jalan-jalan, mendirikan pos-pos pemeriksaan dan melakukan penangkapan di Abbottabad, kota di mana Osama bin Laden dan keluarganya bersembunyi di sebuah komplek bertembok tinggi yang khusus dibangun sebagai tempat tinggal.
Polisi mendatangi setiap rumah di permukiman itu untuk memastikan identitas penduduk kota itu, dalam upaya mencari unsur-unsur jaringan pendukung bin Laden yang mungkin ada.
Sebelum serangan rahasia Amerika yang menewaskan bin Laden itu, Abbottabad dianggap sebagai salah satu kota teraman di Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, di mana terjadi sejumlah serangan kelompok militan. Kota itu adalah pusat garnisun, tempat akademi militer Pakistan dan kota pensiunan para purnawirawan.
Tetapi, sekarang sebagian penduduk khawatir serangan malam hari yang menewaskan bin Laden itu akan mengakibatkan kekerasan yang lebih besar bagi kota itu. Pria yang menyatakan dirinya bernama Tariq mengatakan bahwa ia dan keluarganya tidak lagi merasa aman.
Tariq mengatakan mereka sangat ketakutan, khususnya pada malam hari. Ia menagatakan khawatir akan adanya serangan lain.
Penduduk Abbottabad lainnya, yang tidak biasa dengan pemeriksaan keamanan ketat seperti ini tidak senang. Seorang mahasiswa yang menyebut dirinya Saif mengatakan bahwa pos-pos pemeriksaan itu menimbulkan masalah.
“Kami menghadapi banyak masalah, khususnya masalah dengan pos pemeriksaan keamanan. Menurut saya, itu tentu saja demi kebaikan, tetapi, kita sulit bergerak sekarang ini. Pos-pos pemeriksaan, pemeriksaan kartu penduduk, dan lainnya dilakukan apakah kita tinggal di daerah itu atau tidak,” ujarnya.
Wartawan di kota itu melaporkan mereka tidak diizinkan mendekati komplek itu. Beberapa wartawan diperingatkan bahwa mereka akan segera diusir dari kota itu.
Sementara itu polisi Pakistan mengatakan saat ini terlalu dini untuk mengatakan apa yang akan terjadi atas rumah di mana bin Laden dibunuh.