Pemerintah federal Amerika telah mengakhiri pengumpulan besar-besaran data dari komunikasi telepon jutaan warga Amerika.
Tindakan itu diambil setelah pertentangan pecah akibat terungkapnya program rahasia tersebut oleh mantan kontraktor pemerintah Edward Snowden.
Badan Keamanan Nasional Amerika yang melakukan program metadata telepon besar-besaran itu akan mengganti program tersebut dengan teknik pengintaian sasaran yang lebih ketat ditentukan, kata Badan Keamanan Nasional atau NSA dalam pernyataan hari Jumat (27/11).
NSA mengakhiri program itu pukul 4:59 GMT Minggu pagi atau Sabtu tengah malam waktu Amerika timur dan menggantikannya dengan sistem baru yang lebih kecil.
Sekarang, berdasarkan undang-undang USA Freedom Act, kalau pemerintah menghendaki dokumen metadata telepon, pemerintah akan harus mengajukan permohonan kepada perusahaan telepon yang bersangkutan untuk memeriksa datanya. Pemerintah Amerika harus mendasarkan permohonannya pada orang, akun, alamat atau alat tertentu untuk membatasi lingkup informasi yang dicari asalkan dapat dilakukan dengan wajar.
Kantor Direktur Intelijens Nasional mengatakan proses baru itu memungkinkan Amerika Serikat dapat mengenali komunikasi antara teroris di luar negeri dan perorangan di Amerika, sementara memperkuat perlindungan privasi semua warga Amerika.“Ancaman teroris dan kehendak warga Amerika akan privasi belum menurun,” katanya dalam pernyataan.
Dalam program pengumpulan data besar-besaraan yang akan berakhir itu, pemerintah mengumpul informasi komunikasi telepon, antara lain, lama atau durasinya dan nomor telepon yang terlibat, tetapi isi percakapan tidak dipantau, direkam atau dikumpul.
Presiden Amerika Barack Obama mengatakan bulan Januari bahwa pengumpulan data besar-besaran itu akan berakhir. Bulan Juni Kongres telah dengan resmi melarang program itu, tetapi mengizinkan transisi 6 bulan yang berakhir satu menit sebelum Sabtu tengah malam. [gp]