Menkopolhukam Luhut Panjaitan ingin agar Hambali tetap berada di bawah wewenang Amerika, sementara Wakil Ketua DPR Fadli Zon ingin agar Hambali dipulangkan ke Indonesia.
Sejak menjabat sebagai presiden Amerika tahun 2008 lalu, Barack Obama sudah menetapkan penutupan penjara khusus tersangka teroris di Guantanamo, Kuba sebagai salah satu prioritas pemerintahnya. Setahun menjelang berakhirnya masa jabatan kedua, langkah itu kembali diintensifkan.
Sebulan terakhir ini pejabat-pejabat Amerika mempelajari sejumlah fasilitas penjara di Leavenworth – Kansas dan Charleston – South Carolina sebagai alternatif penampungan tahanan Guantanamo.
Juru bicara Pentagon Komandan Gary Ross (2/9) menyatakan tim surveinya telah memulai kunjungan selama dua hari ke Naval Consolidated Brig di Charleston – South Carolina. Juga ke beberapa fasilitas lain yang mungkin digunakan sebagai tempat penampungan.
Sebagian besar dari 116 tahanan di Guantanamo sebenarnya telah dipindahkan ke negara asal mereka atau negara lain yang bersedia menerima mereka. Tetapi diperkirakan masih ada 50 tahanan yang berada di Guantanamo dan diperkirakan akan dipindahkan ke fasilitas di dalam Amerika saja. Di antaranya adalah tahanan asal Indonesia, Hambali.
Menanggapi hal ini Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia Luhut Panjaitan kepada VOA mengatakan masih akan mengevaluasi apa yang harus dilakukan terhadap Hambali.
“Saya kira untuk sementara biar Amerika yang mengurus dulu. Dulu Amerika yang meminta Hambali, sekarang biar Amerika yang mengurusnya dulu. Kita lihat nanti karena saya kira tidak berhenti di situ saja, masih ada waktu untuk mengevaluasi apa yang harus kita lakukan terhadap Hambali.”
Tetapi Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang juga ditemui di Washington DC mengatakan sebaiknya Hambali dipulangkan ke Indonesia.
“Sebaiknya ia ditahan di Indonesia sesuai hukum yang berlaku. Menurut saya lebih baik ia berada di Indonesia. Jangan sampai kita justru melakukan kriminalisasi terhadap hak-hak Hambali."
Ketika ditanya, apakah Indonesia memiliki fasilitas rutan yang memadai untuk tahanan sekelas Hambali, Fadli menjawab, "Tentu ada!. Begini.. ini khan ada unsur politisnya juga. Jangan sampai ada kesalahan yang tidak pernah diadili.”
Memindahkan terhukum atau tersangka teroris dari Guantanamo – Kuba ke Amerika merupakan isu kontroversial di dalam negeri dan rencana pemerintah Obama itu ditentang banyak anggota Kongres, baik dari faksi Republik maupun Demokrat.
Menteri Pertahanan Amerika Ashton Carter awal September lalu mengisyaratkan bahwa penjara militer di Pangkalan Angkatan Laut di Teluk Guantanamo itu mungkin akan tetap buka. Berbicara di hadapan beberapa pejabat militer Amerika (1/9), Carter mengatakan “jika mereka ditahan di Teluk Guantanamo tidak apa-apa, tetapi saya menilai akan lebih baik jika dicarikan tempat lain bagi mereka”. (EM/II)